Snowden: Debu Bakar Al Baghdadi Itu Berdarah Yahudi Dan Nama Aslinya Simon Elliot
in
news
on September 20, 2019
Satu demi satu informasi ihwal siapa di balik ISIS mulai terkuak. Dan seharusnya ummat Islam jangan terkecoh dengan pengalihan isu dunia menyerupai yang di katakan oleh Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Djoko Susanto.Mantan Agen Intelijen Amerika, Edward Snowden menyatakan bahwa Abu Bakar Al Baghdadi itu berdarah Yahudi dan nama aslinya Simon Elliot.
Namun apakah dapat kita eksklusif bisapercaya dengan Snowden? Semua diserahkan kepada masing-masing, namun tidak adasalahnya kalau kita tetap harus waspada dengan keberadaan ISIS yang tidak lahir dari rahim ummat Islam.Kompas Islam, 22 Agustus 2014, melansir, kabar mengejutkan tiba dari Veterans Today Senin (11/8/2014) kemarin.
Jurnal bidang militer dan luar negeri ini menyebut pemimpin IS/ISIS Abu Bakar al-Baghdadi bekerjsama ialah orang Yahudi dan merupakan biro Mossad (dinas diam-diam luar negeri Israel).Nama orisinil dari amir Daaesh (sebutan untuk IS/ISIS) tersebut ialah Simon Elliot alias Elliot Shimon. Dia lahir dari orang renta Yahudi.
Elliot direkrut dan dilatih oleh Mossad untuk memata-mataidan melancarkan perang urat syaraf terhadap masyarakat Arab dan muslim.Informasi dari Edward Snowden itu mengungkapkan Elliot alias al-Baghdadi bekerja sama dengan pihak intelijen Amerika Serikat, Inggris, dan Israel.
Mereka membuat sebuah organisasi disebut ISIS – kini mengklaim sebagai kekhalifahan Islam dengan Al-baghdadi sebagai khalifah – untuk menarik para “teroris” dari seluruh dunia.Edward Snowden ialah mantan karyawan di dinas intelijen NSA Amerika Serikat.
Snowden membelot dan membocorkan banyak diam-diam milik Amerika kepada publik dan sampai kini dalam pelarian diburu oleh pegawanegeri Amerika Serikat.Sumber lain yang menguatkan ialah dari Egy-press memberitakan bahwa identitas bekerjsama dari amir Daash, yang dikenal dengan nama Abu Bakar Al Baghdadi; ialah Elliot Shimon.
Perannya sebagai spionase intel di Mossad Zionis. Nama palsunya: Ibrahim bin Awad bin Ibrahim Al Al Badri Arradoui Hoseini.Disebutkan bahwa rencananya dari biro Mossad tersebut ialah masuk ke jantung militer dan sipil dari negara-negara yang dinyatakan sebagai bahaya bagi Israel untuk menghancurkan akomodasi dan kemudian negara Zionis mengambil alihnya sehingga terbentuklah Israel Raya atau Eretz Israel.Pernyataan senada juga tiba ari mantan menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton.
Hillary mengakui, kelompok IS/ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah) merupakan buatan AS guna memecah belah dan membuat Timur Tengah senantiasa bergolak.Pernyataan Hillary tersebut, disiarkan aneka macam media massa barat juga dilansir harian Mesir, Elmihwar. Rabu (6/8/2014) kemudian harian itu menuliskan bahwa Hillary menyatakan pengakuannya itu dalam buku terbarunya, “Hard Choice” (pilihan yang berat).Mantan Menlu di kabinet Obama masa jabatan pertama itu mengaku, pemerintah AS dan negara-negara barat sengaja membentuk organisasi ISIS demi memecah belah Timur Tengah (Timteng).
Hillary menyampaikan gerakan ISIS (sekarang IS) setuju dibuat dan diumumkan pada tahun 2013.“Kami telah mengunjungi 112 negara sedunia. Lalu kami bahu-membahu rekan-rekan bersepakat mengakui sebuah ‘Negara Islam’ (Islamic State/IS) dikala pengumuman tersebut,” tulis Hillary.Dalam buku tersebut juga diuraikan bahwa ‘negara Islam’ itu awalnya akan didirikan di Sinai, Mesir, untuk melawan presiden Muhammad Mursi.
Semua planning berubah ketika terjadi perebutan kekuasaan yang digerakkan militer meletus di Mesir menggulingkan Presiden terpilih Muhammad Mursi tersebut.“Kami memasuki Irak, Libya dan Suriah, dan semua berjalan sangat baik. Namun tiba-tiba meletus revolusi 30 Juni-7 Agustus di Mesir.
Itu membuat segala planning berubah dalam tempo 72 jam,” ungkap istri mantan presiden AS, BillClinton itu.Mendengar mantan pejabat tingginya membocorkan sekenario tersebut, pihakpemerintah Amerika Serikat buru-buru membantahnya.
BAGIKAN DI FACEBOOK / TWITTER UNTUK AMAL JARIYAH