Wednesday 9 October 2019

Al-Azhar Kutuk Serangan Teroris Terhadap Muslim Di Masjid Selandia Baru

Grand Syekh Al-Azhar Maulana Syekh Ahmad Thayib (foto: elyomnew.com)
Kmamesir.org (15/3/2019). Grand Syekh Al-Azhar, Maulana Syekh Ahmad Thayyib mengutuk serangan teroris yang mengerikan pada dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang menimbulkan penembakan pada orang-orang muslim dan melukai puluhan orang. Insiden yang terjadi pada Jumat, (15/2019), disebabkan meningkatnya retorika kebencian, permusuhan, dan tersebar luasnya Islamofobia di banyak sekali negara Eropa, bahkan dikenal sebagai koeksistensi yang berpengaruh di antara mereka.


Sebagaimana dikutip dari Azhar.eg, Al-Azhar menekankan bahwa serangan kriminal yang mengotori rumah-rumah Allah dengan pertumpahan darah, harus menjadi peringatan penting terhadap toleransi fatwa dan kelompok rasis yang melaksanakan tindakan keji ibarat ini. Serta meningkatkan upaya untuk mendukung nilai-nilai hidup berdampingan antar penduduk masyarakat, terlepas dari agama dan budaya mereka. 

Melalui Syekh Ahmad Thayib, Al-Azhar menyatakan perasaan belasungkawa dan turut berduka cita sedalam-dalamnya pada keluarga korban yang ditinggalkan dan berharap agar diberikan kesembuhan bagi para korban yang masih dirawat. 

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, ibarat dikutip dari Detik.com, menyampaikan ini ialah insiden yang luar biasa, tak pernah terjadi sebelumnya, dan menyatakan hal ini merupakan salah satu hari terkelam bagi negara tersebut. Di antaranya 49 orang ditembak, sementara lebih dari 40 orang luka berat. Ia juga menyampaikan seorang tersangka telah ditahan oleh abdnegara setempat, tapi mungkin ada lainnya yang terlibat. Masyarakat di Christchurch diminta tetap berada di dalam rumah dan melaporkan segera kalau terjadi acara yang mencurigakan kepada pihak berwenang.


Laporan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, menyampaikan ada enam warga negara Indonesia (WNI) yang tengah berada di Masjid Al-Noor pada ketika penembakan terjadi. Tiga di antaranya dipastikan selamat dan dapat dikontak. Sementara KBRI Wellington sudah menerjunkan tim untuk memastikan keselamatan WNI. Ia menyampaikan ada sekitar 330 WNI di Christchurch, 130 di antaranya pelajar. 

"Begitu mendengar ada kejadian penembakan tersebut, KBRI sudah menerjunkan tim protokol konsuler," lanjut Retno ibarat dikutip dari Tribunnews.com.[]

Syafri Al Hafidzullah
banner
Previous Post
Next Post