Monday 14 October 2019

Hadits Ihwal Berjabat Tangan Dalam Islam

Hadits Tentang Berjabat Tangan dan Menunjukan Kasih Sayang - Berjabat tangan atau dalam bahasa jawa disebut dengan salaman merupakan salah satu sunnah Rasulullah saw. Kalau Rasulullah saw sudah menimbulkan sesuatu itu sunnah, atau usulan untuk dilaksanakan berarti terdapat aneka macam manfaat dari berjabat tangan antar sesama ini. Kata pak ustad, kita hanya boleh berjabat tangan dengan sesama jenis,  kecuali jikalau sama muhrim maka berjabat tangan dengan lawan jenis diperbolehkan, menyerupai pada ibu, kakak, nenek dll. 

Sementara itu dengan berjabat tangan, maka kita sudah membuktikan kasih sayang kepada sesama kita. Rasulullah dan para sobat selalu membiasakan untuk berjabat tangan, sebab berjabat tangan yaitu salah satu cara untuk membuktikan kasih sayang kepada sahabat. Bukti bahwa Rasulullah saw melaksanakan berjabat tangan yaitu dalam hadits riwayat bukhari, dan berikut ini yaitu hadits perihal berjabat tangan.

# Hadits pertama perihal berjabat tangan 

Dari Abul Khaththab (Qatadah) ia berkata : "Saya bertanya kepada Anas 'apakah para sobat (Rasulullah) saw, itu biasa berjabat tangan?" Ia menjawab : "YA". (HR Bukhari)

Dari hadits diatas sudah terang bahwa para sobat Rasulullah saw juga melaksanakan berjabat tangan, berjabat tangan dilakukan dikala bertemu sambil mengucapkan salam. Seperti yang sering pak ustad katakan, bahwa berjabat tangan boleh dilakukan asalkan kepada sesama jenis dan semua orang yang muhrim dengan kita.

Hadits Tentang Berjabat Tangan dan Menunjukan Kasih Sayang  Hadits Tentang Berjabat Tangan dalam Islam
Hadits Tentang Berjabat Tangan dalam Islam

# Hadits perihal orang yang berjabat tangan diampuni dosanya

Dalam hadits kedua ini, menyatakan bahwa dua orang yang bersalaman akan diampuni dosa-dosanya selama ia masih berjabat tangan. Tetapi jangan berjabat tangan lama-lama dan berlebihan, dengan tujuan dosa yang diampuni yaitu banyak. Maksud berjabat tangan dalam waktu yang berlebihan atau usang sekali contohnya selama 1 jam, 2 jam atau 3 jam. Tentu kasihan bukan orang yang kita ajak berjabat tangan. Makara untuk mendapat manfaatnya, cukup berjabat tangan dalam waktu yang sewajarnya, jangan terlalu singkat dan jangan terlalu lama.

Dari Al Barra' ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Dua orang Islamm yang bertemu kemudian mereka berjabat tangan maka dosa kedua orang tersebut diampuni sebelum keduanya berpisah". (HR. Abu Dawud).

# Hadits perihal usulan berjabat tangan

Ngomong-ngomong perihal berjabat, admin pernah berjabat tangan dengan seseorang yang mana dalam berjabat tangan ia sangat memegang dekat tangan admin, jikalau berdasarkan admin sih terlalu keras, gotong royong berdasarkan admin ini agak kurang baik. Apalagi hingga menciptakan orang yang berjabat tangan tidak nyaman atau merasa sakit. Lebih baik berjabat tangan sewajarnya saja, niscaya akan jauh lebih baik.

Dalam hadits yang ketiga ini, menyatakan bahwa kita disunnahkan untuk berjabat tangan dengan sesama apabila bertemu, Rasulullah saw tidak menyuruh kita untuk membungkukkan diri ketika bertemu dengan orang lain, tidak menyuruh kita untu mendekap (memeluk) nya, tidak menyuruh menciumnya tetapi menyuruh kita untuk berjabat tangan.

Dari Anas ra. ia berkata "Ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw : Wahai Rasulullah apabila seorang di antara kami bertemu dengan saudara atau kawannya apakah ia harus membungkukkan diri? Beliau menjawab : "Tidak". Ia bertanya : "Apakah ia harus mendekap dan menciumnya?" Beliau menjawab : "Tidak". Ia bertanya lagi : "Apakah ia harus memegang tangannya dan menjabatnya?". Beliau menjawab : "Ya". (HR. Turmudzi).
Nah, mungkin itu saja 3 hadits perihal berjabat tangan dalam Islam, biar saja bermanfaat dan terimaksih. Jangan lupa baca artikel islam lainnya menyerupai :
Demikian artikel hadits perihal berjabat tangan dalam islam, jangan lupa kritik dan saran dari sobat semua. 
banner
Previous Post
Next Post