Tuesday 15 October 2019

Keputrian Kma, Ibu Kala Depan Aceh (Catatan Ketua Kma)

http://alwaght.com
Dua ahad lalu, Meuligoe diblokir dari aneuk agam, karena Keputrian KMA mengakuisi seluruh sudut rumah Aceh di Mesir tersebut. Para pengurus tubuh pengurus harian (BPH) diharuskan mengungsi. 

Tepat Sabtu (27/10) itu, sebuah aktivitas besar dihelat, Muslimah Days Out. Tidak hanya tertutup bagi akhwat keluarga Mahasiswa Aceh, aktivitas ini dibuka secara umum. Diikuti hampir setiap keputrian kekeluargaan, afiliatif dan almameter yang ada di Mesir. 

Agenda khusus muslimah ini bukanlah hal yang gres bagi Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir). Terhitung sudah ada beberapa aktivitas bersifat sama yang dihelat. KMA sendiri telah sukses mengadakannya tahun lalu. 

Perlu digarisbawahi, bukan jumlah aktivitas menyerupai ini yang sudah banyak diadakan. Namun, kesadaran para muslimah untuk unjuk gigi dan berkreasi dengan memperhatikan norma-norma yang berlaku. Seorang penuntut ilmu dituntut untuk sanggup berpikir intelek dan hebat. 

Menurut Carol Dweck dalam bukunya, The News Psychology of Success, orang andal bukan ditentukan oleh sekolahnya, melainkan dari cara berpikirnya: mindset. Menurutnya, mindset itu ada yang mengembang dan ada yang menguncup. Mindset yang mengembang itu dilandasi oleh keberanian untuk mendapatkan tantangan (challenge) dan menghadapi rintangan (obstacle). Seringkali muslimah menentukan cara berpikir yang menguncup. 

Kesan muslimah itu harus tertutup dan sebagainya seringkali merusak mindset dan kemampuan kreativitas mereka. Namun demikian, gerakan berkreasi yang membabi buta Juga sanggup menjadi bumerang. Saat seorang muslimah terlalu berkreasi, batasan-batasan yang seharusnya dijaga seringkali kebablasan. Hal ini berakibat pada kesan serba salah bagi seorang perempuan muslimah. Ke kanan salah, ke kiri juga salah. 

Keputrian KMA yang telah mengabdi berpuluh tahun lamanya paham benar situasi ini. Kami melihat Keputrian sebagai sentra apresiasi mahasiswi Aceh di Mesir ini selalu berusaha memotivasi anggotanya untuk tak malu berkreasi dan berpikiran luas. Dan yang menjadi keunggulannya, mereka masih menjaga norma-norma yang berlaku. Sehingga istilah muslimah yang feminim, islami, dan kalem tidak hilang malah menjadi lebih berwarna dengan jiwa kreator, inspiratif, kreatif dan atraktif. 

Bukankah seorang seniman, prajurit, penulis, pengajar dan profesi lainnya lahir dari rahim ibu mereka. Tentunya sang ibu dituntut paham segala bidang, alasannya ialah ia ialah madrasah ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya. Hal tersebut tidak terjadi sekali kedip mata, perlu adanya persiapan dan training yang berkala. Kegiatan Keputrian KMA kami kira, telah mewakili training for being a mother tersebut. Lebih dari itu, para alumni KMA bahkan telah siap terjun sebagai pemimpin-pemimpin dan penyampai aspirasi perempuan. Kedewasaan mereka telah ranum jauh sebelum bermekaran nanti di kampung halaman. 

Ditambah dengan latar belakang pendidikan agama al-Azhar yang kompleks, lengkap sudah ciri-ciri perempuan idaman menempel pada keputrian kma. 

Agenda Muslimah Days Out menyerupai ini patut kita apresiasi, bukan hanya kesuksesan perhelatan aktivitas tersebut, aktivitas kegiatannya yang masif, panitianya yang atraktif, idenya yang kreatif, bahkan keberanian mereka yang inspiratif.


Eksklusivisme KMA yang selama ini dianggap tabu, berhasil dibantah oleh mereka. Dengan koordinasi yang baik dari ketua Keputrian, Mirna Risafani, Keputrian KMA menunjukan bahwa mereka bisa go public dengan tetap menjaga norma keislaman dan jiwa KMA yang telah ada semenjak dahulu. Kami menjadi saksi bahwa perhelatan ini ialah murni kerja keras dan kemandirian mereka bekerja sama dengan beberapa Keputrian lainnya. Hanya hal-hal kecil yang mendapatkan santunan dari BPH dan pengurus lainnya. 

Kami yakin kehadiran Keputrian KMA nantinya di kampung halaman sanggup menjadi obat rusaknya budbahasa generasi bangsa. Maka tidak salah jikalau kita menaruh keinginan besar pada mereka, alasannya ialah Keputrian KMA ialah ibu masa depan Aceh. 

Thaiburrifqi Ananda 
banner
Previous Post
Next Post