Kenapa Setan Dibakar Di Neraka Padahal Ia Terbuat Dari Api?
Situ Saja- Pertanyaan
Jika iblis diciptakan dari api, kemudian mengapa dia juga ditempatkan di neraka yang terbuat dari api yang panas? Kalau begitu, apakah iblis tidak akan mencicipi panasnya api neraka?
Jawaban
Telah diketahui bahwa Allah swt membuat iblis dan jin dari api, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya yang menceritakan wacana iblis:“Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu saya menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakansaya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah” (QS. Al A’raf : 12)
“Dan Kami telah membuat jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al Hijr : 27)
Telah diketahui bahwa Allah swt akan mengadzab iblis dan orang-orang yang bersamanya dengan api neraka, sebagaimana firman-Nya :“Sesungguhnya saya niscaya akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kau dan dengan orang-orang yang mengikuti kau di antara mereka kesemuanya.” (QS. Shaad : 85)
Telah diketahui pula bahwa adzab tersebut amatlah pedih sehingga merasuk ke dalam tubuh. Hal ini memperlihatkan adanya perbedaan antaratabiat jasad dengan materi yang digunakan untuk mengadzab. Lantas bagaimana setan mencicipi adzab neraka padahal tabiatnya tidaklah berbeda dengan watak dzat tersebut sebab ia yaitu makhluk yang diciptakan dari api?
Maka jawabannya yaitu sebagai berikut :
1. Bahwa Allah swt Maha Mampu untuk merubah watak setan sehingga sanggup mencicipi adzab api neraka. Bukankahterkadang setan merubah bentuknya dengan bentuk-bentuk yang tidak menyerupai tabiatnya, terkadang dia tinggal di suatu tempat, tidur, duduk, mengenakan pakaian-pakaian yang tidak disebutkan nama Allah didalamnya. Ia terkadang menempati rumah-rumah yang tidak disebutkan nama Allah didalamnya ketika para pemiliknya memasuki rumah-rumah mereka, sebagaimana ditunjukkan oleh banyak sekali hadits Rasul saw namun demikian benda-benda tersebut tidaklah terbakar meskipun bersentuhan dengan setan itu.
Disebutkan didalam beberapa riwayat bahwa setan pernah berupaya memalingkan Nabi saw disaat shalatnya, setan itu ingin merusak shalat ia maka Nabi pun mencekiknya dan tangan ia saw mencicipi dinginnya pengecap setan itu. Seandainya setan tetap menyerupai tabiatnya yang berasal dari api maka ia niscaya aben tangan Rasul saw yangtelah menyentuhnya. Nabi Adam as telah diciptakan dari tanah namun dirinya telah dijadikan mempunyai banyak sekali kehususan yang tidak menyerupai kekhususan sebuah tanah selama ruhnya masih berada didalam tubuhnya. Tidak mungkin pada badan insan ditanam sebuah pohon sebagaimana pohon itu ditanam pada sebidang tanah.
2. Boleh saja bagi Allah swt untuk menimbulkan dari jenis api satu jenis lainnya yang lebih berpengaruh dari api yang digunakan untuk membuat iblis sehingga dia mencicipi adzab api tersebut apabila dirinya dimasukkan kedalamnya. Api itu sendiri mempunyai tingkatan yang sebagiannya lebih panasdari sebagian lainnya.
3. Tidak semua adzab yang ada di neraka yaitu api yang aben badan dan menawarkan kepedihan kepadanya namun ada adzab berupa ular-ular, kalajengking-kalajengking, cambuk-cambuk dari besi yang dipukulkan kepada mereka yang diadzab, didalamnya juga terdapat rantai-rantai panjang dan belenggu-belenggu serta pohon zaqqum, sebagaimana firman Allah swt:“Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa.
(Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, menyerupai mendidihnya air yang Amat panas.” (QS. Ad Dukhan: 43 – 46)"Sesungguhnya Dia yaitu sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala, mayangnya menyerupai kepala syaitan-syaitan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.” (QS. Ash Shafat: 64 – 66)
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Ash Shafat: 6 – 7) Makara bentuk-bentuk adzab itu yaitu majemuk sehingga boleh sajabagi Allah swt untuk menimpakan diantara macam-macam itu kepada setan untuk mengadzabnya sebab aturan-aturan yang berlaku di akherat berbeda dengan aturan-aturan yang berlaku di dunia.
Dan selama Allah swt tetapkan untuk mengadzab setan maka adzab itu akan menimpa mereka dengan cara yang diinginkan-Nya swt.Yang terpenting bagi kita yaitu berupaya supaya tidak termasuk kedalam orang-orang yang membantu setan-setan itu. (fatawa al Azhar juz VIII hal 284)Wallahu A’lam