DALIL TENTANG AZAB KUBUR
Apakah ada dalil azab kubur dalam al-Qur’an?
أن نعيم البرزخ وعذابه مذكور في القرآن في غير موضع
Sesungguhnya kenikmatan dan azab kubur disebutkan dalam al-Quran di beberapa tempat. (Sumber: ar-Ruh, Ibnu Qayyim al-Jauziah: hal.75).
Ayat Pertama:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آَيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kau melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kau dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, lantaran kau selalu menyampaikan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kau selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya”. (Qs. Al-An’am [6]: 93).
وهذا خطاب لهم عند الموت وقد أخبرت الملائكة وهم الصادقون أنهم حينئذ يجزون عذاب الهون ولو تأخر عنهم ذلك إلى انقضاء الدنيا لما صح أن يقال لهم اليوم تجزون
Kalimat ini ditujukan kepada mereka dikala mati. Malaikat memberitahukan, mereka sangat benar, bahwa dikala itu orang-orang zalim diazab dengan azab yang menghinakan. Andai azab itu ditunda sampai dunia kiamat, maka mustahil dikatakan kepada mereka: “Di hari ini kau dibalas”.
Ayat Kedua:
فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآَلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan muslihat mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang[1324], dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (Qs. Ghafir [40]: 45-46).
[1324] Maksudnya: dinampakkan kepada mereka neraka pagi dan petang sebelum hari berbangkit.
فذكر عذاب الدارين ذكرا صريحا لا يحتمل غيره
Disebutkan dua jenis azab secara jelas, tidak mengandung makna lain.
Ayat Ketiga:
فَذَرْهُمْ حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ (45) يَوْمَ لَا يُغْنِي عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ (46) وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (47)
“45. Maka biarkanlah mereka sampai mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan,
- (yaitu) hari dikala tidak mempunyai kegunaan bagi mereka sedikitpun muslihat mereka dan mereka tidak ditolong.
- Dan Sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui[1427]”. (Qs. Ath-Thur [52]: 45-47).
[1427] Yang dimaksud azab yang lain ialah adanya demam isu kemarau, kelaparan malapetaka yang menimpa mereka, azab kubur dan lain-lain.
وهذا يحتمل أن يراد به عذابهم بالقتل وغيره في الدنيا وأن يراد به عذابهم في البرزخ وهو أظهر لأن كثيرا منهم مات ولم يعذب في الدنيا وقد يقال وهو أظهر أن من مات منهم عذب في البرزخ ومن بقى منهم عذب في الدنيا بالقتل وغيره فهو وعيد بعذابهم في الدنيا وفي البرزخ
Ada kemungkinan bahwa yang dimaksud dengan azab ialah azab bagi mereka dengan azab dalam bentuk pembunuhan di dunia dan azab lainnya, juga azab bagi mereka di alam barzakh, azab di alam barzakh lebih kuat, lantaran banyak diantara mereka yang mati tanpa azab di dunia. Pendapat yang kuat, siapa yang mati diantara mereka diazab di alam barzakh, ada diantara mereka yang diazab di dunia dengan azab pembunuhan dan jenis azab lainnya, ini ialah bahaya azab bagi mereka di dunia dan di alam barzakh.
Ayat Keempat:
وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Dan sebenarnya Kami mencicipi kepada mereka sebahagian azab yang bersahabat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (Qs. As-Sajadah [32]: 21).
فهم منها عذاب القبر فانه سبحانه أخبر أن له فيهم عذابين أدنى وأكبر فأخبر أنه يذيقهم بعض الأدنى ليرجعوا فدل على أنه بقى لهم من الأدنى بقية يعذبون بها بعد عذاب الدنيا ولهذا قال من العذاب الأدنى ولم يقل ولنذيقنهم العذاب الأدنى فتأمله
Abdullah bin Abbas memahami ayat ini bahwa maksudnya ialah azab kubur, lantaran Allah Swt meberitahukan bahwa bagi mereka dua azab; yang bersahabat (di dunia) dan yang besar (di akhirat). Allah Swt memberitahukan bahwa Ia mencicipi bagi mereka sebagian dari azab yang bersahabat (di dunia) biar mereka kembali (ke jalan yang benar), ini menunjukkan bahwa masih tersisa azab lain dari azab yang bersahabat (di dunia) yang akan ditimpakan bagi mereka sesudah azab di dunia. Oleh alasannya itu disebutkan:
[من العذاب الأدنى ] “Dan sebenarnya Kami mencicipi kepada mereka sebahagian dari azab yang bersahabat (di dunia).
Tidak dikatakan: [ولنذيقنهم العذاب الأدنى ] “Dan sebenarnya Kami mencicipi kepada mereka azab yang dekat”. Fikirkanlah !
Hadits-Hadits Azab Kubur.
Hadits Pertama:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ « إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِى بِالنَّمِيمَةِ » . ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً ، فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ ، فَغَرَزَ فِى كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ « لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا » .
Dari Abdullah bin Abbas, ia berkata: Rasulullah Saw melewati dua kubur, dia bersabda: “Kedua penghuni kubur ini diazab, mereka diazab bukan lantaran dosa besar, salah satu dari mereka tidak menutup dikala buang air kecil, salah satu dari mereka berjalan membawa ucapan orang lain (gosip)”. Kemudian Rasulullah Saw mengambil satu pelepah kurma yang basah, kemudian membaginya menjadi dua bagian, kemudian menanamkan dua bab tersebut ke kedua makam itu. Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melaksanakan ini?”. Rasululullah Saw menjawab: “Semoga azab keduanya diringankan selama pelepah kurma ini basah”. (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim).
Hadits Kedua:
بَيْنَمَا النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فِى حَائِطٍ لِبَنِى النَّجَّارِ عَلَى بَغْلَةٍ لَهُ وَنَحْنُ مَعَهُ إِذْ حَادَتْ بِهِ فَكَادَتْ تُلْقِيهِ وَإِذَا أَقْبُرٌ سِتَّةٌ أَوْ خَمْسَةٌ أَوْ أَرْبَعَةٌ - قَالَ كَذَا كَانَ يَقُولُ الْجُرَيْرِىُّ - فَقَالَ « مَنْ يَعْرِفُ أَصْحَابَ هَذِهِ الأَقْبُرِ ». فَقَالَ رَجُلٌ أَنَا.
قَالَ « فَمَتَى مَاتَ هَؤُلاَءِ ». قَالَ مَاتُوا فِى الإِشْرَاكِ. فَقَالَ « إِنَّ هَذِهِ الأُمَّةَ تُبْتَلَى فِى قُبُورِهَا فَلَوْلاَ أَنْ لاَ تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِى أَسْمَعُ مِنْهُ ». ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ « تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ ». قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ فَقَالَ « تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ». قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ. قَالَ « تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ». قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ قَالَ « تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ ». قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ.
Ketika Rasulullah Saw melewati kebun Bani Najjar, dia menunggang Bighal (lebih besar dari keledai, lebih kecil dari kuda), kami (para shahabat) bersama beliau, tiba-tiba Bighal itu liar, nyaris menciptakan Rasulullah Saw jatuh, ada enam atau lima atau empat kubur –demikian dinyatakan al-Jurairi- Rasulullah Saw bertanya: “Siapakah yang mengenal kubur siapakah ini?”. Seorang pria menjawab: “Saya”.
Rasulullah Saw bertanya: “Bilakah mereka meninggal dunia?”. Laki-laki itu menjawab: “Mereka mati dalam keadaan musyrik”. Rasulullah Saw berkata: “Ummat ini disiksa di dalam kubur mereka, kalaulah bukan lantaran kau akan takut dikubur, pastilah saya berdoa kepada Allah supaya memperdengarkan kepada kau azab kubur yang saya dengar”. Kemudian Rasulullah Saw menghadap kami seraya berkata: “Mohonkanlah santunan kepada Allah dari azab neraka”. Kami ucapkan: “Kami berlindung kepada Allah dari azab neraka”. Rasulullah Saw berkata: “Mohonkanlah santunan kepada Allah dari azab kubur”. Kami ucapkan: “Kami berlindung kepada Allah dari azab kubur”. Rasulullah Saw berkata: “Mohonkanlah santunan kepada Allah dari azab yang tampak dan yang tak tampak”. Mereka mengucapkan: “Kami berlindung kepada Allah dari azab yang terlihat dan tidak terlihat”. Rasulullah Saw berkata: “Mohonkanlah santunan dari azab dajal”. Mereka mengucapkan: “Kami berlindung kepada Allah dari azab dajal”. (Hadits riwayat Muslim).
Hadits Ketiga:
إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الأَخِيرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Apabila salah seorang kau selesai dari tasyahud akhir, maka mohonkanlah santunan kepada Allah dari empat perkara: dari azab jahanam, dari azab kubur, dari azab hidup dan mati dan dari azab al-masih dajal”. (Hadits riwayat Ibnu Majah).
Hadit Keempat:
عَنْ أَبِى أَيُّوبَ - رضى الله عنهم - قَالَ خَرَجَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - وَقَدْ وَجَبَتِ الشَّمْسُ ، فَسَمِعَ صَوْتًا فَقَالَ « يَهُودُ تُعَذَّبُ فِى قُبُورِهَا » .
Dari Abu Ayyub, ia berkata: “Rasulullah Saw keluar dikala matahari telah tenggelam, Rasulullah Saw mendengar suatu suara, dia berkata: “Ada orang Yahudi yang disiksa di kuburnya”. (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim).
Hadits Kelima:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَتْ عَلَىَّ عَجُوزَانِ مِنْ عُجُزِ يَهُودِ الْمَدِينَةِ فَقَالَتَا لِى إِنَّ أَهْلَ الْقُبُورِ يُعَذَّبُونَ فِى قُبُورِهِمْ ، فَكَذَّبْتُهُمَا ، وَلَمْ أُنْعِمْ أَنْ أُصَدِّقَهُمَا ، فَخَرَجَتَا وَدَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - فَقُلْتُ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ عَجُوزَيْنِ وَذَكَرْتُ لَهُ ، فَقَالَ « صَدَقَتَا ، إِنَّهُمْ يُعَذَّبُونَ عَذَابًا تَسْمَعُهُ الْبَهَائِمُ كُلُّهَا » . فَمَا رَأَيْتُهُ بَعْدُ فِى صَلاَةٍ إِلاَّ تَعَوَّذَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ .
Dari Aisyah, ia berkata: “Dua orang wanita renta Yahudi kota Madinah menemui Aisyah seraya berkata: “Sesungguhnya penghuni kubur diazab di dalam kubur mereka”, maka saya mendustakan mereka, saya tidak nyaman untuk mempercayai mereka, kemudian kedua orang itu pergi, kemudian Rasulullah Saw datang, kemudian saya berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, sebenarnya ada dua orang wanita Yahudi”, saya sebutkan hal itu kepada Rasulullah Saw, dia bersabda: “Kedua wanita Yahudi itu benar, penghuni kubur diazab di dalam kubur, azab mereka sanggup didengar semua hewan”. Saya tidak pernah melihat Rasulullah Saw selesai shalat melainkan memohon santunan dari azab kubur”. (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim).