Wednesday 16 October 2019

Kerjakan 3 Amalan Ini, Maka Anda Akan Mendapat Keimanan Yang Sempurna

Kerjakan 3 Amalan Ini, Maka Anda Akan Mendapatkan Keimanan Yang Sempurna - Iman seseorang pastinya berbeda-beda tingkatannya. Ada yang imannya itu baik dan ada yang imannya buruk. Yang paling sering kita dengar dari orang lain yakni iman kuat, iman lemat, tidak berpengaruh imannya dll. Seperti ini misalnya orang yang melaksanakan maksiat itu imannya tidak berpengaruh (lemah), makanya ia terjerumus didalam dosa. Dari kalimat tersebut menerangkan bahwa tingkatan iman yang dimiliki seseorang itu berbeda-beda, dan yang bisa memperkuat iman hanyalah kita serta hidayah dari Allah swt. Sedangkan orang lain hanyalah mediator saja, alasannya yakni intinya kitalah yang memilih nasib kita.

Kita niscaya ingin dicintai oleh Allah swt, alasannya yakni kalau kita sudah dicintainya maka urusan kita didunia dan diakhirat akan dipermudah. Orang-orang yang dicintai oleh Allah yakni mereka yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Lalu siapa si orang-orang yang beriman. Dal Al Qur'an Allah swt berfirman :

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sebenarnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah: 71).

 Maka Anda Akan Mendapatkan Keimanan Yang Sempurna  Kerjakan 3 Amalan Ini, Maka Anda Akan Mendapatkan Keimanan Yang Sempurna
Kerjakan 3 Amalan Ini, Maka Anda Akan Mendapatkan Keimanan Yang Sempurna

Ngomong-ngomong perihal orang yang beriman. Saya tadi pagi menemukan sebuah hadits yang berdasarkan saya itu luar biasa, hadits tersebut berisi perihal 3 masalah yang sanggup menciptakan keimanan seseorang sempurna. Dan berikut yakni haditsnya :

Rasulullah saw bersabda :
Ada tiga masalah yang barang siapa yang sanggup mengumpulkan ketiga hal itu dalam dirinya, maka ia telah sanggup mengumpulkan keimanan secara sempurna. Yaitu, memperlakukan orang lain sebagaimanan engkau suka dirimu diperlakukan oleh orang lain, memberi salam terhadap setiap orang (yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal), dan mengeluarkan infak di jalan Allah, meskipun hanya sedikit". HR. Bukhari, 9

Dari hadits diatas maka kita sanggup mengambil inti sarinya, yang mana kita sanggup mengambil 3 point penting yaitu :

1. Seseorang akan mendapat keimanan yang tepat kalau ia memperlakukan orang lain menyerupai impian ia diperlakukan orang lain.
Point pertama yakni memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain. Maka dari itu kalau ingin diperlakukan baik oleh orang lain, maka juga harus berbuat baik kepada orang lain. Kalau tidak ingin dibohongi, maka jangan membohongi orang lain, dan lain sebagainya. Sesungguhnya apa yang kita kerjakan itu baik kebaikan atau keburukan, pada ahkhirnya hanya buat kita sendiri. Kalau kita berbuat baik, maka kebaikan itu juga akan tiba kepada kita, dan sebaliknya bila kita berbuat buruk, maka keburukan juga akan tiba kepada kita.

2. Seseorang akan mendapat keimanan yang tepat apabila ia memberi salam terhadap setiap orang
Di zaman kini ini orang-orang sudah banyak yang mulai lupa dan meninggalkan kebiasaan baik menyerupai mengucapkan salam, padahal mengucapkan salam yakni sangat dianjurkan. Karena intinya salam merupakan doa, yang kita tujukan kepada orang yang kita beri salam. Doa yang diberikan kepada sesama merupakan salah satu tanda atau wujud cinta kepada sesama. Kalau kita mendoakan sahabat dengan mengucapkan salam, maka itu berarti kita sudah sayang dan peduli kepada sahabat kita.

Kebanyakan orang sudah mulai meninggalkan kebiasan yang sangat baik ini, termasuk yang menulis artikel ini kadang kala juga masih sering lupa untuk mengucapkan salam. Mungkin penyebab orang kini meninggalkan salam, yakni alasannya yakni terjadinya akulturasi budaya atau pergeseran budaya dari budaya ketimuran ke budaya ke barat-baratan. Maka dari itu marilah kita budayakan mengucapkan salam, biar keimanan kita bisa mencapai kesempurnaan. 

3. Seseorang akan mendapat keimanan yang tepat apabila ia menginfakkan sebagian rizeki meskipun sedikit
Salah satu kunci disukai oleh orang lain yakni dengan menjadi orang yang dermawan, selain itu juga menjadi orang yang senang memberi itu hidupnya niscaya akan lebih mudah, alasannya yakni orang lain niscaya akan membantu kita pada ketika mengalami kesulitan. Selain itu juga dengan kita menginfakkan sebagian rezeki yang kita miliki, Allah swt akan melipatgandakan hingga dengan 700 kali lipat. Allah swt berfirman dalam Q.S. Al - Baqarah ayat 261 yang artinya :
2:261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah yakni serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Tentu dalam kita mennginfakkan sebagian rezeki yang kita miliki harus dilandasi dengan rasa nrimo dan dengan niat yang baik atau bukan alasannya yakni riya' atau alasannya yakni mengharapkan sesuatu. Terkait dengan keimanan yang sempurna, Allah swt telah berfirman dalam Q.S. Al Baqarah ayat 92 yang artinya :
3:92. Kamu sekali-kali tidak hingga kepadakebajikan (yang sempurna), sebelum kau menafkahkan sebahagian harta yang kau cintai...
Kesimpulan :
Dari ketiga point penting diatas, kita sanggup mengambil kesimpulan utama. Yaitu Allah swt menyuruh kita untuk berbuat baik kepada sesama entah itu dengan memperlakukannya dengan baik, mendoakannya (mengucap salam) dan dengan memperlihatkan sedekah (menginfakkan sebagian rezeki). Rasulullah saw juga bersabda yang artinya :
“Salah seorang di antara kalian tidaklah dikatakan beriman hingga ia menyayangi saudaranya sebagaimana ia menyayangi dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Selain itu juga dalam syair Syi'ir Tanpo Waton yang dinyanyikan oleh Alm Gusdur, disebutkan bawah "Dununge Roso Tanda Yen Iman". Maknanya tanda orang yang beriman yakni orang yang bisa mengendalikan rasa (hati) dan pikiran, tidak mengikuti hawa nafstunya. Kemudian lanjutannya yakni "sabar narimo najan pas-pasan". Salah satu teladan orang yang bisa mengendalikan hawa nafsunya yakni orang yang sabar. Kalau kita kembangkan lagi salah satu tanda orang yang beriman yakni orang yang menyayangi saudaranya menyerupai ia menyayangi dirinya sendiri (Hadits diatas).


banner
Previous Post
Next Post