Sunday 6 October 2019

Sekolah Menulis Kma Mesir Raih Penghargaan Komunitas Teladan

Muhammad Shidqi (tengah) mewakili Sekolah Menulis mendapatkan penghargaan Rencong Award. (Foto: Dok. KMA Mesir) 
Kmamesir.org (25/03/2019). Sekolah Menulis Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) berhasil meraih penghargaan Rencong Award sebagai Komunitas Teladan pada malam puncak peringatan ulang tahun KMA Mesir yang ke-45 pada Sabtu (23/3) di aula American Future, Kairo.

Penganugerahan Rencong Award yang dikelompokkan dalam beberapa katagori, merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada komunitas serta usaha-usaha yang banyak berkontribusi dan mendukung warga KMA dalam banyak sekali bidang, ibarat pendidikan, keagamaan, kepenulisan dan seni budaya. Sekolah Menulis KMA berhasil menang sesudah bersaing dengan komunitas Tahsin dan Tahfizh Sahah Aceh dan Sanggar Aneuk Nanggroe dalam membuatkan talenta dan minat warga Aceh di Mesir.

Tahun lalu, Sekolah Menulis KMA dibawah komando Tgk. Alif Wiga Asyraq berhasil merilis 12 naskah buku. Sekolah yang terlahir delapan tahun silam ini telah sukses menjadi salah satu ide gres bagi dunia literasi Masisir. Tak hanya itu, tahun ini dibawah koordinator Tgk. Nada Thursina, Sekolah Menulis tampil lebih eksis di kancah dunia literasi Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) di banyak sekali event kepenulisan.

Dalam sebuah kesempatan, Kepala Sekolah Menulis, Tgk. Nada Thursina, mengucapkan rasa terima kasih kepada ketua KMA, Tgk. Thaiburrifqi Ananda, yang selalu menyemangati tim Sekolah Menulis untuk terus berkarya. Awalnya, tutur Nada, dia pernah pesimis bahwa programnya akan berjalan lancar dan istiqamah. Namun, atas derma semua pihak, Sekolah Menulis bisa memperlihatkan hal terbaik.

"Alhamdulillah, atas nasehat, saran dan masukan dari ketua KMA, sesepuh Sekolah Menulis KMA, kegiatan ini sanggup terlaksana dengan baik, sampai melahirkan sebuah antologi cerpen. Saya berharap dengan launching-nya buku antologi cerpen pada pagelaran HUT KMA ke-45 kemarin, sanggup menjadi watu loncatan bagi Sekolah Menulis ke depan, untuk terus menjadi lebih baik," harap Nada Thursina.

Buku antologi cerpen Asterisk Sekolah Menulis. (Image: Dok. Sekolah Menulis KMA)
Selain berhasil meraih Penghargaan Rencong Award pada 22 Maret 2019 lalu, pada kesempatan yang sama sekolah menulis juga kembali merilis dua karya terbaru. Karya pertama diberi judul Asterisk yang memuat antologi dongeng pendek para akseptor Sekolah Menulis Lanjutan yang berakhir 28 November 2018 silam, dan karya kedua persembahan dari Muhammad Mutawalli Taqiyuddin sebagai salah satu Alumni produktif dari Sekolah Menulis periode 2017/2018.

Buku yang dirilis Muhammad Mutawalli tersebut berjudul “Dunia Menunggu Kejayaan Aceh”. Dalam bukunya dia menulis mengenai identitas, budaya dan sejarah Aceh, serta bagaimana solusi dan cara orang Aceh menciptakan perubahan untuk masa depan Aceh biar kembali jaya di mata dunia. Bukan hanya itu, dalam wawancara semalam dia juga mengaku bahwa buku yang gres dua hari rilis ini berhasil mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat Aceh terutama kalangan penikmat sejarah dan kebudayawan lokal. Apresiasi tersebut muncul sesudah dia mengunggah postingan dan sinopsis singkat mengenai buku tersebut di akun Facebook eksklusif miliknya. 

Dengan penghargaan dan apresiasi dari banyak sekali aspek, kedepannya kita berharap biar Sekolah Menulis KMA sanggup terus mencetak penerang di tengah gelapnya angin kencang pedoman serta hampanya kebenaran di masa modern ini.[]

Annas Muttaqin S
banner
Previous Post
Next Post