Tsalatsatul Ushul (14) : Do’A Yaitu Ibadah, Ini Dalilnya Dari Al-Qur’An
Dengan demikian, inti ibadah ialah kasus yang dicintai dan diridhoi oleh Allah Ta’ala.
أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“…niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian”
Janji Allah Ta’ala ini mengatakan bahwa Allah Ta’ala meridhai dan menyayangi perbuatan berdo’a kepada-Nya tersebut, dengan demikian terpenuhilah kriteria ibadah.
إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي
“Sesungguhnya, orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku…”Hal ini nampak dari konteks ayat ini dan sesuai dengan tafsir As-Sudi yang dibawakan Imam Ath-Thabari rahimahullah dalam kitab Tafsir beliau,
عن السديّ{ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي } قال: عن دعائي
“(Diriwayatkan) dari As-Sudi perihal {إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي}, dia berkata: (Sesungguhnya, orang-orang yang sombong) dari berdo’a kepada-Ku”.
سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“…akan masuk neraka dalam keadaan hina dina”.
Allah Ta’ala akan memasukkan orang yang sombong dan enggan berdo’a kepada-Nya ke neraka dalam keadaan hina dina. Hal ini mengatakan bahwa do’a ialah perbuatan yang diperintahkan dan dicintai-Nya, sehingga do’a digolongkan dalam ibadah, alasannya terpenuhi kriterianya.
___
- Al-‘Ubudiyyah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, hal. 4 atau silahkan baca : https://muslim.or.id/27050-hidup-tak-sekedar-hidup-2.html
- Taisiril Wushul, hal. 4, Syaikh Nu’man bin Abdul Karim
***
[serialposts]
Penulis: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id