Monday 7 October 2019

Terjemahan Dan Isi Kandungan Quran Surat Fathir Ayat 32

Pada kesempatan siang hari ini kita punya akan share mengenai Terjemahan dan Isi kandungan Qur'an Surat Fathir Ayat 32, sehabis pada postingan sebelumnya membahas wacana isi kandungan surat Al-Baqarah ayat 148. Kedua ayat yang telah saya share ini merupakan bahan pelajaran di dalam pendidikan agama islam kelas 11 semester 1 kepingan pertama wacana ayat-ayat Al-Quran tetang berlomba-lomba dalam kebaikan dan perintah menyantuni kaum dhuafa. Oke, mari kita mulai dengan terjemahannya ayat ini terlebih dahulu.

Terjemahan Qur'an Surat Fathir ayat 32

35:32. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, kemudian di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu ialah karunia yang amat besar.

Asbabun Nuzul Qur'an Surat Fathir ayat 32

Ayat ini tidak mempunyai asbabun nuzul. Ayat 32 Q.S. Fathir ini menguraikan wacana wahyu yang disampaikan Allah swt kepada Rasulullah saw. Kini di uraikan wacana mereka-mereka yang diwariskan kepadanya pesan kitab suci ini. Ayat ini mempunyai tema yang sangat bagus, yaitu wacana 3 kelompok atau tiga tingkatan orang yang bertaqwa. Dimana dua dari ketiga macam orang tersebut masuk surga, dan yang satu masuk neraka.
 Pada kesempatan siang hari ini kita punya akan share mengenai  Terjemahan dan Isi kandungan Alquran Surat Fathir Ayat 32
Terjemahan dan Isi kandungan Qur'an Surat Fathir Ayat 32

Isi kandungan Qur'an Fathir ayat 32

Al-Qur'an ialah wahyu Allah swt yang dirutunkan kepada Nabi saw. Kita tahu bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi, kecuali Allah swt. Semua umat insan tidak ada yang abadi, untuk itulah untuk menjaga Al-Qur'an maka Al-Qur'an ini diwariskan kepada orang-orang terpilih. Orang-orang yang terpilih itu ialah umat Nabi Muhammad saw, ibarat yang dinuklikan dari Ibnu 'Abbas. 

Hal ini disebabkan lantaran Allah swt telah memuliakan umat Islam melebihi umat-umat yang lain. Kemuliaan itu tentunya tergantung pada faktor sejauh manakan pedoman yang telah dituntunkan oleh Allah swt dan Rasulnya dikerjakan oleh kita sebagai umat muslim. Ini merupakan (Tafsir Al Khazib Juz : V, hal : 248). Dalam surat ini juga dijelaskan wacana tingkat-tingkatan orang-orang yang beriman yang mengamalkan Al-Qur'an yaitu ada yang menganianya diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada juga yang terlebih dahulu berbuat kebaikan. Dan dibawah ini ialah penjelasannya :
  • Dzalimun linafsih yaitu orang yang menzalimi diri sendiri atau menganiaya diri sendiri. Maksudnya ialah orang yang mengerjakan sebagian perbuatan yang wajib (menurut aturan agama) juga tidak meninggakan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh atau diharamkan oleh Allah swt. Golongan di darul abadi orang yang semacam ini akan dihisab dengan hisab yang berat dan dimasukkan kedalam neraka.
  • Muqtashid yaitu golongan pertengahan atau orang-orang yang melaksanakan segala kewajiban-kewajiban agama-Nya, dan meninggalkan apa-apa saja yang telah tidak boleh oleh Allah swt, tetapi kadang kala ia tidak mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dipandang sunah atau masih mengerjakan sebagian aktivitas yang hukumnya makruh. Orang yang termasuk dalam golongan ini InsyaAllah besok di darul abadi akan dihisab dengan hisab yang ringan.
  • Sabiqun bil khairat artinya lebih dahulu megerjakan kebaikan, yaitu orang-orang yang selalu mengerjakan amalan yang hukumnya wajib dan sunah, dan juga meninggalkan semua yang tidak boleh oleh Allah swt dan juga meninggalkan segala yang makruh dan sebagian hal-hal yang mubah untuk dikerjakan. Orang yang termasuk dalam golongan ini di darul abadi InsyaAllah akan mendapat akhir yang baik yaitu surga.
Menurut Musthafa Al Maraghi salah spesialis tafsir, pembagian diatas sanggup pula diungkapkan dengan kata-kata yang berbeda, 3 golongan tersebut ialah sebagai berikut :
  • Golongan yang pertama ialah orang yang masih sedikit mengamalkan pedoman Isam, dan terlalu bahagia memperturutkan kemauan hawa nafsunya, atau orang yang masih banyak kejahatannya jika dibandingkan dengan kebaikannya yang telah dilakukan.
  • Golongan yang kedua ialah golongn pertengahan atau orang yang mempunyai kebaikan dan kejahatan dalam jumlah yang sama.
  • Golongan yang ketiga ialah orang yang terlebih dahulu berbuat kebaikan, yaitu orang yang jumlah kebaikannya melebihi jumlah kejahatannya, dan selalu berusaha untuk hidup dengan memperbanyak ibadah kepada Allah swt, golongan inilah yang nantinya akan mendapat pahala yang baik dari sisi Allah swt yaitu berupa surga.

Implementasi dalam kehidupan sehari-hari

  • Kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang-orang yang bertaqwa dengan menjalankan apa-apa yang telah diperintahkan dan menjauhi apa-apa yang telah menjadi larangannya.
  • Selalu berusaha semaksimal mungkin dalam berbuat kebaikan
  • Bertaubat apabila melaksanakan suatu kejahat, dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi
  • Menjadikan amal shalih sebagai kebutuhan kita
banner
Previous Post
Next Post