Tuesday 17 December 2019

Kemana Kala Mudaku Melangkah? (4)

adalah sosok utusan Allah yang paling semangat dalam mendidik para perjaka Kemana Masa Mudaku Melangkah? (4)1.

2. Perhatian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap para perjaka di dalam menjaga kehormatan mereka

Masa muda ialah masa yang banyak tantangan dan pertarungan pengaruh, masa di mana sesorang mempunyai kekuatan syahwat yang tinggi. Oleh lantaran itu, mereka perlu bimbingan dan pengarahan bagaimana mengendalikan hawa nafsu dengan baik, sehingga terhindar dari fitnah syahwat, khususnya fitnah wanita.
Ujian perempuan bagi kaum lelaki dari umat ini ialah ujian yang amat berat. Oleh lantaran itu, dikala Allah menyebutkan beberapa macam ujian bagi manusia, Dia Ta’ala sebutkan yang pertama kali ialah ujian wanita.
Allah berfirman,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآب
Dijadikan indah pada (pandangan) insan kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah kawasan kembali yang baik (Surga)” (QS. QS. Ali ‘Imran: 14).
Imam Ibnu Hajar mengatakan,
وبدأ بهن قبل بقية الأنواع إشارة إلى أنهن الأصل في ذلك
Allah menyebut perempuan pada urutan yang pertama sebelum menyebut macam fitnah (ujian) yang lainnya. Ini memperlihatkan isyarat bahwa fitnah perempuan ialah induk dari segala fitnah” (Fathul Bari: 9/138)2.
Ungkapan Imam Ibnu Hajar ini selaras dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Usamah Bin Zaid. Beliau bersabda, 
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
Tidaklah ada sepeninggalku satu fitnah pun yang lebih membahayakan bagi para lelaki selain fitnah wanita” (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh lantaran itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan perhatian yang besar dalam duduk masalah ini terhadap para pemuda. Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Ia menuturkan, “Kami bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai para perjaka yang tidak mempunyai sesuatu, kemudian dia bersabda kepada kami,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Wahai para pemuda, barangsiapa yang bisa menikah di antara kalian, maka menikahlah. Karena menikah lebih sanggup menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; lantaran puasa sanggup melemahkan syahwat jima’ (sebagai tameng).”
Bagaimana bila sudah berpuasa, namun masih belum juga melemah syahwat jima’nya?
Bisa jadi efek nyata puasa yang melemahkan syahwat itu tidak didapatkan di awal terapi, bagaimana menyikapinya?
Hal itu disebabkan,
  1. Hidayah itu dari Allah, maka mohonlah dan bertawakallah kepada-Nya saja.
  2. Bersabarlah dan teruslah melaksanakan terapi puasa. Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan fenomena menyerupai ini,
    وَاسْتُشْكِلَ بِأَنَّ الصَّوْمَ يَزِيدُ فِي تَهْيِيجِ الْحَرَارَةِ وَذَلِكَ مِمَّا يُثِيرُ الشَّهْوَةَ، لَكِنَّ ذَلِكَ إِنَّمَا يَقَعُ فِي مَبْدَأِ الْأَمْرِ فَإِذَا تَمَادَى عَلَيْهِ وَاعْتَادَهُ سَكَن ذَلِكَ. وَاللَّه أَعْلَمُ. فتح الباري
    “Ada sedikit duduk masalah (disini), yaitu bahwa puasa menambah bergejolaknya hawa nafsu dan hal itu bisa membangkitkan syahwat, namun hal itu terjadi di awal-awal terapi berpuasa, bila ia tetap lanjutkan terapi puasa terrsebut dan terbiasa dengan berpuasa, pasti akan hening jiwanya (melemah syahwatnya) Wallahu a’lam (Fathul Bari: 4/119).
  3. Jauhi perkara-perkara yang membangkitkan syahwat, baik itu berasal dari jenis makanannya, pikiran, obrolan, tempat, teman, tontonan, bacaan maupun yang lainnya.
  4. Sibukkan diri dengan melaksanakan ibadah dan aktifitas yang bermanfaat dengan memenuhi adab-adab Islami, berupa menghadiri kajian Islam, menundukkan pandangan, berpakaian Islami dan selainnya.
  5. Cari sobat dan sahabat yang membantu Anda mengingat Allah, memahami syari’at-Nya dan mengingat kematian.
***
_______
  1. http://islamqa.info/ar/150958 adalah sosok utusan Allah yang paling semangat dalam mendidik para perjaka Kemana Masa Mudaku Melangkah? (4)
  2. islamqa.info/ar/8827 adalah sosok utusan Allah yang paling semangat dalam mendidik para perjaka Kemana Masa Mudaku Melangkah? (4)
[serialposts]
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber  : Muslim.or.id
banner
Previous Post
Next Post