Ilustrasi google |
Oleh; Riza Chaddafi*
Di malam yang gelap gulita ini airmataku tertumpah tanpa dapat di bendung. Kuteringat dengan kekasihku yang berada di taibah, rasa rindu ini menyebabkan ku tak dapat tidur.
Malam malamku, kuhabiskan untuk mengingatmu saya rindu kepadamu ,inilah rindu, rindu yang menyakiti diriku, tidur pun tak nyeyak dan makan pun tak enak, itulah yang kurasan ketika saya rindu akan dirimu.
Sungguh rindu ini sangat menyiksa diriku. Tak ada lagi kenikmatan dalam hidup ini, yang kurasakan saya tersiksa akan kerinduan ini. Aku ingin cepat cepat bertemu denganmu wahai kekasihku. Tapi apalah daya saya tak sangup berlari untuk mengejarmu, jiwa ini lemah jiwa ini telah dijajah oleh hawa nafsu.
Sungguh benar perkataanmu wahai kekasihku, bahwasannya nafsu ini selalu menyuruh kepada keburukan. Hanya rahmat dari tuhanku yang kuharapkan. Semoga dengan rahmat-Nya kusanggup untuk mengejarmu wahai kekasihku,
Kekasihku, engkaulah lentera hidupku, engkaulah pujaan hatiku. Maafkanlah diriku yang tak mampu untuk berlari mengikutimu.
Wahai kekasihku, siapakah yang akan menuntunku kepadamu. Aku lelah di permainkan oleh metamorgana nafsu yang selalu menghantuiku untuk menjauh darimu. Wahai kekasihku siapakah yang akan mengekang nafsu ini sungguh nafsu ini kolam binatang buas yang lagi kelaparan akan mangsa.
Beginilah jiwa yang telah dijajah oleh nafsu, tiada kata yang sanggupku ucapkan cinta dan syafaatmulah yang ku tunggu biar saya bersamamu wahai kekasihku,
Wahai kekasihku, mintalah kepada Allah Swt. Semoga kelak saya dapat bersamamu dan termasuk orang orang yang nrimo mencintaimu. Sayyidina Muhammad Sallallahu ’Alaihi Wasallam.
Muhammad yaitu pemimpin penduduk dunia dan akhirat, baik dari bangsa insan maupun jin. Beliau yaitu rasul untuk seluruh alam, kutahu engkau yaitu seorang manusia, akan tetapi saya yakin engkau yaitu ahsanul khaliqin.
*Mahasiswa Tingkat IV, Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadis, Universitas Al-Azhar.
*Mahasiswa Tingkat IV, Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadis, Universitas Al-Azhar.