Tuesday 24 December 2019

Madrasah Puasa Ramadhan, Sudahkah Kita Raih Buahnya? (3)

amalah dengan sesama dengan budpekerti yang baik Madrasah Puasa Ramadhan, Sudahkah Kita Raih Buahnya? (3)


Adapun budpekerti yang mulia dan mu’amalah dengan sesama dengan budpekerti yang baik, maka madrasah ibadah puasa Ramadhan pun mendorong akan hal itu.
Ketahuilah, bahwa puasa mempunyai efek terhadap budpekerti yang baik. Madrasah puasa yakni madrasah yang agung dan diberkahi. Dalam madrasah ini jiwa dididik, hati dilembutkan supaya menyayangi budpekerti yang mulia dan budpekerti Islam yang tinggi. Dalam madrasah ini juga anggota tubuh diperintahkan untuk berakhlak mulia. Oleh alasannya yakni itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Dan bergaullah dengan insan dengan budpekerti yang baik.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
-‏الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلا يَرْفُثْ وَلا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ ـ مَرَّتَيْنِ
“Puasa itu yakni perisai, maka janganlah (seseorang yang sedang berpuasa) mengucapkan ucapan yang kotor, dan janganlah bertindak bodoh, dan kalau ada orang yang memusuhinya atau mencelanya, maka katakan “Saya sedang puasa” -dua kali-” (HR. Al-Bukhari).
Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata,
قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ! إِنَّ فُلَانَةَ – يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا وَصِيَامِهَا وَصَدَقَتِهَا – غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا ؟ قَالَ : هِيَ فِي النَّارِ .
قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ! فَإِنَّ فُلَانَةَ – يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا وَصَدَقَتِهَا وَصَلَاتِهَا – وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنْ الْأَقِطِ وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا ؟ قَالَ : هِيَ فِي الْجَنَّةِ
“Seseorang bertanya Wahai Rasulullah! Sesungguhnya ada seorang perempuan yang populer dengan banyaknya shalat, puasa dan shodaqahnya, hanya saja ia dikenal pula suka menyakiti tetangganya dengan lisan. Beliau sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Dia masuk Neraka.’ Lalu orang tersebut berkata lagi, ‘Wahai Rasulullah! sebenarnya ada seorang perempuan yang dikenal sedikit puasa, shodaqah, dan shalatnya, dan dia bershadaqah dengan sepotong keju, namun ia tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya. Beliau sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Dia masuk Surga’” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Mundziri).
Hadits yang lainnya semisal ini hakikatnya mengatakan bahwa puasa tidaklah sekedar menahan dari lapar dan dahaga, namun puasa juga sebuah Madrasah Tarbawiyyah (Sekolah Pendidikan) yang agung. Madrasah ini mendorong seseorang untuk bertakwa dan banyak melaksanakan kebaikan.
Oleh alasannya yakni itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperingatkan kita dengan sabda beliau
رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش
“Betapa banyak orang berpuasa yang hanya memetik lapar dan dahaga” (HR. Ibnu Majah, Al-Hakim dan dia menshahihkannya. Al-Albani berkata: “Hasan Shahih).

Penutup

Tiga bentuk tarbiyyah di atas terkumpul dalam firman Allah ‘Azza wa Jalla berikut ini,
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
(133) “Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada nirwana yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,”
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(134) “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
(135) “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, kemudian memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang sanggup mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
أُولَٰئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
(136) “Mereka itu akibatnya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan nirwana yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka awet di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”
***
Diolah dari khuthbah Jum’atnya yang berjudul “Ramadhan Madrasah Shalah wa Ishlah” oleh Syaikh Abdur Razzaq hafizhahullah.

***
[serialposts]
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id
banner
Previous Post
Next Post