Wednesday 18 December 2019

Sekolah Menulis Dari Periode Ke Masa


Oleh: Hendri Julian
Cikal bakal Sekolah Menulis lahir dari rasa ingin berbaginya Tgk. Ahmad Faqih bin yusuf, Lc. Pemuda ini merupakan sosok penulis fiksi Aceh yang telah menuntaskan beberapa karya. Berawal dari keinginannya untuk membuatkan semangat menulis, ia membangun Seuramoe Teumuleh Project. Menurutnya menulis novel membutuhkan komunitas dan ketekunan, bukan hanya bakat.

Proyek ini dimulai sehabis mengrekrut beberapa warga KMA yang memang mempunyai minat dalam bidang yang sama, . Tgk. Faqih sangat disiplin dan serius dalam menjalankan proyek ini. Peserta dituntut untuk menulis setiap hari selama satu bulan. Bagi yang tidak mengikuti hukum atau tidak menuntaskan goresan pena akan tereleminasi secara otomatis. Pada karenanya Sekolah Menulis pertama ini berhasil menuntaskan tiga naskah penerima dan satu naskahnya sendiri. Walhasil Tgk. Faqih berhasil membentuk mindset bahwa menulis tidak susah, juga berhasil membuka cakrawala dunia kepenulisan mahasiswa Aceh di Mesir.
Penghujung tahun 2013 proyek menulis ini kembali dibuka, namun namanya lalu diganti menjadi Sekolah Menulis KMA dengan aktivitas fiksi, non-fiksi dan terjemahan. Dikomandoi oleh Tgk. Muhibussabri Hamid dan didampingi oleh beberapa senior ibarat Tgk. Zahrul Bawady, Lc, Tgk. Husni Muchtar, Lc, dan Tgk. Muammar Zainun, Lc.

Pada masa kepemimpinan Tgk. Mubibussabri, Sekolah Menulis menghasilkan satu naskah terjemahan, satu naskah motivasi cukup umur dan satu goresan pena kumpulan opini. Bahkan dua dari tiga buku tersebut sudah diterbitkan di Indonesia. 

Estafet selanjutnya dipimpin oleh Tgk. Nani Hidayati, Lc. Pada tahun 2014, Sekolah Menulis hanya membuka dua jenis program, fiksi dan non-fiksi. Berbekal pengalamannya menuntaskan naskah dikala project pertama, ia berhasil mengorbitkan tiga penulis muda dengan satu kategori nonfiksi dan dua naskah fiksi. 

Pada periode keempat, Tgk. Muhammad Najid Akhtiar diamanahkan sebagai kepala Sekolah Menulis 2015. Usahanya meneruskan kiprah mulia ini juga menghasilkan tiga naskah, ketiga-tiganya merupakan fiksi.

Mereka yang menuntaskan naskah dalam project Sekolah Menulis yaitu :

1. Seuramoe Teumuleh Project

- Adlina Syamsuddin (Derap Takdir Ilahi)

- Nani Hidayati, Lc (Di Bawah Kubah Azhar)

- Halimatus Sa’diah , Lc (Teluk Bosforus)

2. Sekolah Menulis 2013

- Abdul Hamid M. Jamil, Lc (Agar Menuntut Ilmu Makara Mudah)

- Husni Nazir, Lc (Ikhtilaf Baina Muslimin wa Dhawabituhu Akhlaqiyyah)

- Azmi Abu Bakar, Lc (Kumpulan Opini)

3. Sekolah Menulis 2014

- Ilham Sujefri, Lc (Menjadi Generasi Pilihan)

- Aditya Wirawan (Hakuna Matata)

- Sabariah Harisnur (Mentari Untuk Syeila)

4. Sekolah Menulis 2015

- Hendri Julian (Rumah Kedua)

- Arridho , S. Pd.I (Cut Nyak Dien)

- Kadafi Pagan (Negeri di Atas Angin)

(HJ)
banner
Previous Post
Next Post