Monday, 9 December 2019

Tsalatsatul Ushul (10) : Beribadah Kepada Selain Allah Ialah Batil

 Beribadah Kepada Selain Allah Adalah Batil Tsalatsatul Ushul (10) : Beribadah Kepada Selain Allah Adalah Batil


Sesungguhnya di dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahihah, terdapat banyak dalil yang menawarkan kewajiban beribadah hanya kepada Allah dan kebatilan beribadah kepada selain Allah. Hal ini menawarkan bahwa dalil-dalil kewajiban bertauhid itu banyak jumlahnya. Demikian pula dalil-dalil ini sangatlah kuat, alasannya disebutkan tidak hanya dalam satu macam dalil saja.
Oleh alasannya itu amatlah kasihan para pelaku kesyirikan. Betapa tidak! Dalil-dalil yang demikian besar lengan berkuasa dan gamblang, tidak bisa mereka pahami atau tidak mau menerimanya, padahal untuk memahaminya, tidak diperlukan kecerdasan yang tinggi dan konsentrasi yang berat. Jika seseorang itu benar-benar berhati higienis dan bersungguh-sungguh mencari kebenaran, maka dengan gampang mereka akan memahami kewajiban bertauhid dari dalil-dalil tersebut, atas izin Allah.
Allah Ta’ala mengingatkan kita,
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
(22) Dan bekerjsama telah Kami mudahkan Al-Qur`an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS. Al-Qomar: 22).
Imam Ath-Thabari rahimahullah menafsirkan ayat tersebut,
ولقد سهلنا القرآن وهوّناه لمن أراد التذكر به والاتعاظ { فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ} يقول: فهل من متعظ ومنـزجر بآياته
“Sungguh Kami telah memudahkan dan tidak menyulitkan (lafadz dan makna) Al-Qur`an bagi orang yang menginginkan peringatan dan pelajaran darinya maka adakah orang yang mengambil pelajaran. Allah mengingatkan bahwa adakah orang yang mengambil pelajaran dan menahan diri (dari melaksanakan larangan)?”

Dua metode pendalilan untuk kewajiban bertauhid

Perlu diketahui bahwa di dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahihah terdapat dua metode pendalilan yang menawarkan kewajiban beribadah kepada Allah (Tauhid) dan kebatilan beribadah kepada selain Allah (syirik), yaitu pendalilan dengan dalil-dalil umum dan dengan dalil-dalil khusus.
1. Dalil-dalil Umum
Yaitu dalil-dalil yang menawarkan bahwa ibadah apapun dilarang dipersembahkan kepada selain Allah, namun harus dipersembahkan kepada Allah semata. Barangsiapa yang mempersembahkannya kepada selain Allah, maka beliau musyrik kafir. Misalnya beberapa firman Allah berikut ini,
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
Dan Tuhanmu telah memerintahkan biar kalian jangan menyembah selain Dia (QS. Al-Israa`: 23).
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan tidaklah Aku membuat jin dan insan melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56).
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
Dan bekerjsama masjid-masjid itu hanyalah kepunyaan Allah, alasannya itu janganlah kalian menyembah apapun (di dalamnya) di samping (menyembah) Allah” (QS. Al-Jin: 18).
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” (QS. An-Nisa`: 36).
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya perihal itu, maka benar-benar hasilnya ada pada Tuhannya. Sungguh tiada beruntung orang-orang kafir itu” (QS. Al-Mu`minun: 117).
Ayat-ayat yang menawarkan bahwa satu saja dari peribadatan, apapun bentuknya, kalau dipersembahkan kepada selain Allah, maka itu yakni kesyirikan dan pelakunya disebut musyrik kafir. Dengan demikian, kelompok dalil-dalil umum ini meliputi semua bentuk peribadatan.
[bersambung]
***
[serialposts]
Penulis: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id
banner

Related Posts: