Terhitung 68 Mahasiswa-mahasiswi Indonesia di Mesir yang dikontrak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia di Arab Saudi untuk menjadi tenaga musiman (temus) terlambat berangkat ke Arab Saudi.
Jadwal kedatangan yang direncanakan pada tanggal 26 Agustus 2014 yang kemudian untuk mengikuti orientasi temus meleset hingga sekarang, 09 September 2014.
Keterlambatan ini disebabkan oleh lamanya proses calling visa yang dikeluarkan oleh kedutaan Saudi Arabia. Tanpa adanya calling visa, visa haji tidak sanggup diberikan. Ini yaitu sistem yang sudah diterapkan bertahun-tahun yang lalu.
Sebenarnya, proses perekrutan tenaga musiman telah dilaksanakan pada bulan Mei yang kemudian oleh KBRI di Mesir. Dan pihak KBRI juga telah mengirimkan berkas-berkas yang disyaratkan sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan.
Menurut informasi dari Konjen Jeddah, hingga bulan Syawal, Teknis Urusan Haji (TUH) sendiri belum mendapat pemberitahuan dari KBRI Saudi terkait calling visa temus mahasiswa. Pemberitahuan gres diperoleh seminggu sebelum operasional haji pada 01 September 2014 dilaksanakan.
Selain keterlambatan tersebut ada hal lain yang mengakibatkan proses pengurusan visa mahasiswa Mesir memakan waktu yang lama. Diantaranya yaitu kebijakan Pemerintah Mesir tahun ini yang berbeda dengan tahun sebelumnya dengan menerapkan sistem elektronik visa.[MI]