![]() |
Anggota KDSA Mesir berfoto bersama ketua KMA. (Image: KMA Mesir) |
Kmamesir.org (20/6/2019). Anggota ikatan alumni pondok pesantren tradisional Aceh yang tergabung dalam Keluarga Dayah Salaf Aceh (KDSA) Mesir mengadakan haul ke-58 Abuya Muda Waly, ulama karismatik Aceh kala 20, di Kairo, Mesir. Acara yang diselenggarakan pada Rabu (19/6) di salah satu rumah KDSA, turut dihadiri oleh ketua dan anggota Dewan Majelis Syura KMA.
KDSA Mesir sendiri merupakan wadah silaturahmi alumni pondok salaf (baca: tradisional) Aceh yang sedang menempuh pendidikan di Mesir. Tgk. Ali Maududi, ketua KDSA, menjelaskan bahwa program haul ini pertama kali diselenggarakan.
"Kita segaja mengadakan program ini kecil-kecilan, alasannya yakni ini program haul Abuya Muda Waly pertama yang kita adakan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta kepada ulama, khususnya Abuya Muda Waly. Guru dari gurunya para ulama di Aceh, terutama di Aceh Selatan,” ujar Tgk. Ali Maududi.
Menurut Tgk. Ali Maududi, hampir semua silsilah sanad keilmuan dayah tradisional maupun dayah modern di Aceh dikala ini yang berakidah Ahlussunnah Waljamaah bermuara atau bersinggungan dengan keilmuan Abuya Muda Waly. Sehingga kita menciptakan program ini, semoga nanti kita sanggup merangkul semua alumni dayah tradisional maupun modern yang dikala ini berada di Mesir.
![]() |
Tgk. Ali Maududi menjelaskan pelaksanaan haul Abuya Muda Waly. (Image: KMA Mesir) |
Tgk. Ali Maududi juga berharap program menyerupai ini sanggup menguatkan ikatan silaturrahmi antara dayah tradisional Aceh dengan mahasiswa Al-Azhar, sehingga nanti sanggup menguatkan kepercayaan Ahlussunnah Waljamaah di Aceh.
“Karena menyerupai kata Syekh Ali Jumah, yang disebut Azhari (mahasiswa Al-Azhar) yakni mereka yang berakidah Asy’ari atau Maturidi, berfikih dari salah satu empat mazhab dan bertasawuf. Dengan ini, kita semua juga berharap, nantinya alumni dayah tradisional Aceh sanggup lebih banyak melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar,” harap Tgk. Ali.
Ikatan alumni dayah tradisional Aceh di Mesir berharap, alumni Al-Azhar ketika pulang ke Aceh terus menjalin komunikasi dengan dayah tradisional Aceh sehingga ikatan ukhuwah islamiah semakin kuat.
“Sepulang dari berguru di Kairo, Mesir, kita sebaiknya juga melaksanakan ziarah dan sowan kepada tengku-tengku dan guru-guru kita di Aceh.” tambahnya.
Sementara itu, Juru Bicara Majelis Syura, Tgk. Hendri Julian, mengusulkan untuk tahun selanjutnya program haul ini tidak hanya berupa yasinan, salawatan, samadiah, maupun manakiban. Beliau berharap, nantinya karya ulama-ulama Aceh, menyerupai Abuya Muda Waly sanggup dikumpulkan, ditahqiq, dan dicetak kembali semoga lebih bermanfaat untuk umat.
Ketua KMA Mesir, Tgk. A’maril Basyiri, sangat mengapresiasi program haul Abuya Muda Waly. Tgk. A’maril berharap kegiatan ini sanggup diadakan sebagai program rutin tahunan dan sanggup dibentuk lebih besar lagi.
Baca juga: Siapakah Azhari Sejati?
“Jika Teungku KDSA membutuhkan ruang KMA Mesir atau Sahah Aceh, kita insya Allah akan siap mengakomodir setiap nilai aktual yang berfaedah. Apapun acaranya, jikalau itu untuk menghormati ulama dan tidak bertentangan dengan kepercayaan Ahlussunnah wal Jamaah atau prinsip Al-Azhar, kita sangat mendukungnya," ujar Tgk. A'maril Basyiriy.[]
Farhan Jihadi