Thursday, 16 January 2020

Ulumul Hadis; Mengenal Beberapa Istilah (Bagian I)

Google Image
Oleh: Mustafa Ahmad
(Alumnus Ponpes Darul Al-Azhar Kutacane, Provinsi Aceh)

Hadis merupakan sumber aturan Islam yang kedua sesudah Al-Quran. Menguasainya ialah mutlak diperlukan. Maka mempelajari ilmu yang terkait dengan seluk-beluk Hadis pun sangatlah penting untuk memahami Hadis seutuhnya.

Terdapat beberapa istilah penting yang diketahui dalam Ulumul Hadits: Hadis, Sunnah, Khabar, Sanad, Matan, Rawi, Muhaddits, Al-Hafiz, Hujjah, Hakim dan Amirul Mukminin.

Hadis, secara bahasa berarti “kebalikan dari lama”. Sedangkan berdasarkan istilah para ulama membaginya dalam tiga definisi. Pendapat pertama; Jumhur Ulama: sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw. dari perkataan, perbuatan, ketetapannya, akhlak, sifat fisik, gerak-gerik keadaan bangkit atau tidur, dan juga sesuatu yang disandarkan pada Sahabat, Tabi‘in dari perkataan dan perbuatannya.

Kedua Hadits ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw. dari perkataan, perbuatan,  ketetapan, sifat fisik, dan sifat akhlaknya. Sementara yang ketiga ialah sesuatu yang disandarkan kepada Rasullullah Saw. perkataan atau perbuatannya saja.

Sunnah, berdasarkan bahasa di antaranya bermakna perjalanan, baik perjalanan yang baik maupun buruk. Terkait dengan ini Rasulllulah Saw. bersabda:

من سن فى الإسلام سنة حسنة فعمل بها بعده كتب له مثل أجر من عمل بها و لا ينقص من أجورهم شيء , و من سن فى الإسلام  سنة سيئة  فعمل بها بعده كتب عليه مثل وزر من عمل بها، ولا ينقص من أوزارهم شيء (رواه مسلم)
Artinya: “Barangsiapa mengajarkan suatu kebaikan dalam Islam lalu kebaikkan itu   dilakukan orang lain maka baginya pahala menyerupai orang yang melakukannya, dan tidak mengurangi pahala mereka yang melakukan. Dan barangsiapa yang mengajarkan suatu keburukan dalam Islam lalu diikuti orang lain maka baginya dosa, dan dosa bagi yang mengikutinya serta tidak mengurangi dosa meraka yang mengikut.” (H.R. Muslim)

Dalam hadis tersebut Rasullullah menjelaskan kalimat Sunnah dalam kebaikkan sebagaimana dia menjelaskannya dalam keburukan.

Makna lain dari Sunnah ialah perjalanan yang terpuji dan lurus. Perngertian ketiga wacana Sunnah: Kebiasaan yang berkesinambungan dan jalan yang di ikuti.


Adapun pengertian Sunnah berdasarkan istilah terdapat tiga pendapat ulama, yaitu pertama berdasarkan Fukaha (ahli fikih) ialah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rasullullah Saw.  yang tidak menuntut suatu kewajiban berpahala bagi mngerjakan serta tidak ada eksekusi bagi yang meninggalkan.

Pendapat kedua berdasarkan Ushuliyyin (Ahli Ushul Fiqh) sesuatu yang di-nukil-kan dari Rasullullah Saw. berupa perkataan, perbuatan dan ketetapan. Para Muhaddits (ahli Hadits) menyatakan bahwa itu sinonim dari Hadis.

Istilah lain Ulumul Hadits ialah Khabar. Secara bahasa bermakna berita. Menurut istilah  para hebat Hadis Khabar sinonim dari Hadis. Dikatakan, hadits itu tiba dari Rasullullah dan khabar itu tiba selain dari Rasullullah Saw.

Selanjutnya Atsar. Menurut bahasa, Atsar ialah sesuatu yang  masih tetap atau tersisa. Sementara berdasarkan istilah ialah sinonim dari khabar.

Sanad dalam pengertian istilah cara hingga kepada matan (teks) Hadis. Matan itu sendiri ialah teks atau isi daripada Hadis.

Istilah lain dalam ilmu Hadis ialah Rawi. Rawi ialah orang yang meriwayatkan Hadis dengan sanadnya, baik ia mempunyai ilmu atau tidak.

Sedangkan Muhaddits, menurut istilah ialah orang yang sibuk dengan Hadis, memperhatikan riwayat dan dirayat serta mengkaji banyak perawi dan riwayatnya, sehingga dengan itu dia mengetahui Hadis tersebut.

Dalam ilmu Hadis juga dikenal istilah Al-hafidz, yaitu orang yang menghafal 100 Hadis, matan beserta sanadnya, walaupun dengan banyak sekali cara.

Sedangkan Hujjah adalah orang yang menghapal 300 Hadis, matan beserta sanadnya, walau dengan banyak sekali cara.

Selain Al-Hafidz dan Hujjah dalam jumlah menghafal Hadis juga dikenal istilah Hakim, yaitu orang yang menghapal 800 Hadis, matan beserta sanadnya, juga mengetahui keadaan rawi-nya.

Terakhir Amirul Mukminin. Amirul Mukminin fil Hadis ialah orang yang mendalami ilmu Hadis serta menjadi menjadi imam, dan marajik (rujukan) pada Hadis dan  ilmunya, orang-orang mengambil dari perkataannya  dan berhukum padanya dikala ada pertentangan.

Para imam yang telah mencapai derajat ini ialah (1) Imam Malik bin Anas pengarang kitab Muwatta', (2) Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari pengarang kitab Shahih Bukhari, dan (3) Imam ibnu Hajar Al-Qailani, pengarang kitab Fathul Bari.


(bersambung ke bab II)
banner
Previous Post
Next Post