Wednesday 25 September 2019

Mengembara Ke Penjuru Bumi, Menelisik Hikmah Dalam Surah Al-Mulk Ayat 15

Oleh: Ali Akbar Al-Fata*
(Image: qatarliving.com)
Manusia dalam kesehariannya penuh dengan aktivitas, baik itu di perkotaan, bekerja di perusahaan atau pemerintahan, atau hanya di perkampungan bercocok tanam dan berteman dengan tanah, semuanya sibuk bekerja. Ada yang bertujuan untuk mendapat kebutuhan hidup, ada pula hanya hobi belaka. Pernahkah kita berdiri sejenak, sementara dunia di sekitar kita berputar? Melihat kembali segala sesuatu yang ada di alam ini. Subhanallah, Allah membuat semua ini dengan penuh keindahaan, hikmah, serta kemudahan. 

Demi kehidupan ini, insan menjelajahi bumi ini, menggalinya, membangun bangunan di atasnya, bercocok tanam, dan lain-lain, Allah tidak mengakibatkan semua itu sulit atau sebuah kemustahilan, Allah tundukkan alam ini untuk manusia, dan kita sanggup mengambil manfaat dari alam ini dengan mudah.

Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Mulk ayat 15: 

هو الذي جعل لكم الأرض ذلولا فامشوا في مناكبها و كلوا من رزقه و اليه النشور 

Allah yang mengakibatkan bumi itu gampang untuk kalian, maka berjalanlah di seluruh penjurunya dan makanlah sebagian rizki nya dan kepada Nya lah daerah kembali. 

Menurut para ulama tafsir, ada beberapa permasalahan yang diangkat ayat ini : 

Pertama, ayat ini berafiliasi dengan ayat sebelumnya yang telah menjelaskan wacana luasnya ilmu serta kuasa Allah. Pada ayat ini, Allah menjelaskan wacana salah satu kuasanya yaitu mengakibatkan bumi ini gampang bagi insan untuk ditinggali dan diambil manfaatnya. Selain itu, ayat ini juga sebagai peringatan bagi mereka yang bermaksiat, khususnya yang bermaksiat secara sembunyi-sembunyi tanpa seorang pun yang tau. Allah mengingatkan boleh saja jika kita bermaksiat, kita menerka tidak ada yang mengetahui perbuatan kita, tapi ingat, rumah yang kita miliki dan kita gunakan untuk bersembunyi, rumah yang kita jadikan daerah bersandar dan berlindung apabila merasa takut merupakan secuil rahmat dari apa yang Allah limpahkan kepada segenap manusia.

Kalau saja Allah berkehendak, pasti Allah akan jadikan daerah yang kita sebut "rumah" yang merupakan daerah paling kondusif dalam hidup kita malah menjadi neraka bagi kita, malah menjadi daerah paling angker dalam hidup kita serta sumber bencana. Allah ingin kita mengetahui bahwa tidak ada ruang di alam ini yang luput dari Allah, lantaran memang tidak ada daerah untuk lari dari kuasa-Nya. 

Kedua, bumi dalam ayat ini disifatkan dengan dzalul yang berarti lembut atau identik dengan kemudahan. Ya, lantaran Allah telah mengakibatkan kita khalifah di atas muka bumi Allah jadikan bumi ini gampang bagi kita, lantaran jika Ia berkehendak, sanggup saja diciptakan bumi ini sulit bagi kita untuk hidup serta mengambil manfaat darinya. Namun, inilah rahmat Allah yang maha kuasa. 

(Imange: time.com)
Ketiga, ayat ini menjelaskan wacana ibahah atau boleh nya untuk berjalan-jalan di atas muka bumi ke seluruh penjuru dunia, menjelajahi alam ini, apalagi jika disertai niat bertafakur atas ciptaan-Nya. 

Keempat, dalam ayat ini Allah berfirman, 

فامشوا في مناكبها 

Menurut beberapa pendapat, penggunaan kata manakib merupakan kinayah bahwa Allah telah mengakibatkan bumi ini sebagai daerah yang gampang bagi manusia. Allah menundukkan bumi ini bagi insan layaknya seekor unta yang telah berhasil dijinakkan dan dikendarai, ketika insan berhasil menjinakkan dan mengendarai unta, maka unta tersebut telah mencapai ketaatan dan kejinakan yang sempurna.

Allah mengakibatkan bumi ini gampang untuk kita mengambil manfaat baik dengan berjalan di atasnya (menjelajahinya) atau membangun bangunan di atasnya, atau bercocok tanam, dan lain-lain. Sedangkan berdasarkan pendapat lain, manakib adalah gunung-gunung yang tinggi atau segala penjuru dunia. 

Adapun firman-Nya: 

و كلوا من رزقه 

Menjelaskan bahu-membahu kendati Allah memerintahkan kita untuk “makan” dari rezeki-Nya dengan berusaha dan bekerja sebagai alasannya ialah datangnya rezeki, hal ini sedikit pun tidak meniadakan perintah Allah untuk bertawakkal. Hal ini terbukti sebagaimana hadis baginda nabi Muhammad Saw: 

لو أنكم تتوكلون على الله حق توكله لرزقكم كما يرزق الطيرتغدو خماصا و تروح بطانا 

Sekiranya kalian bertawakal dengan sebenar-benarnya, pasti Allah memperlihatkan kalian rezeki sebagaimana Ia memperlihatkan rezeki kepada burung yang berangkat di pagi hari dengan perut kosong, dan pulang di sore hari dengan perut kenyang. 

Usaha dan tawakal merupakan dua hal yang dilarang dipisahkan dalam hidup. 

Pada akhirnya, Allah menutup ayat ini dengan firman-Nya : 

و اليه النشور 

Kita lagi-lagi diingatkan, jika kita menetap di atas bumi dan makan dari hasilnya, maka jadikanlah hal ini sebagai pengingat bahwa bumi ialah daerah kita berpulang. Jadikanlah makan kita di atas bumi Allah sebagai pengingat bahwa bumi ialah daerah kita kembali.

Allah juga mengingatkan siapa pun makhluk yang berbuat dosa kepada-Nya baik itu secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, Allah pasti mengetahui apa yang dilakukannya dan beliau akan mendapat jawaban di darul abadi kelak. Kemudian yang terakhir, kita ingin diingatkan bahu-membahu rasa kondusif yang kita rasakan ketika ini dalam hidup kita merupakan bab dari rahmat Allah Swt.

Allahlah yang memperlihatkan kita rasa kondusif dan kebebasan dari rasa takut. Karena jika Allah berkehendak, Ia akan menarik rasa kondusif ini, Allah akan mengambil rasa tenteram ini, lalu dengan qudrah dan iradah-Nya, Allah menghujani alam ini dengan azab-Nya, kita diingatkan untuk takut pada-Nya.


Semua itu merupakan fasilitas yang Allah limpahkan pada segenap makhluk-Nya. Kita gres berbicara soal kemudahan, belum lagi duduk kasus lainnya. Membicarakan kenikmatan, kebesaran, serta rahmat Allah memang tidak akan pernah habis. Kendati pun begitu, tahaddust bi anni’mah merupakan perintah Allah. Nah, dengan semua ini, apakah kita masih berani menhunuskan pedang dan tombak kita kepada Allah dengan bermaksiat pada-Nya, sementara Dialah yang mengakibatkan segalanya. Wallahua’lam.[]

*Penulis ialah mahasiswa tingkat 1 Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar.

banner
Previous Post
Next Post