Kmamesir.org. 16/03/2018. Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad al-Thayyeb memulai perjalanan pada Rabu pagi, 14 Maret, untuk mengunjungi Portugal dan Mauritania guna bertemu dengan pejabat dari kedua negara dan berpartisipasi dalam agenda-agenda penting, menyerupai dilansir dari halaman resmi www.azhar.eg.
Selama kunjungannya ke Portugal, Grand Syekh akan bertemu Presiden Republik Portugal, Juru Bicara dari Parlemen, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri. Grand Syekh akan menawarkan pidato dalam perayaan ulang tahun ke-50 masyarakat Islam di Lisbon, Presiden Portugal dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Universitas Katolik, Universitas terbesar di Portugal, akan merayakan kunjungan dari Grand Syekh, yang akan memberikan pidato selama perayaan.
Setelah Portugal, Grand Syekh Al-Azhar akan menuju Mauritania untuk berpartisipasi dalam diskusi panel terbuka dengan cendekiawan keagamaan terkemuka di Mauritania untuk membahas memerangi kekerasan dan ekstrimitas. Di Mauritania, Grand Syekh akan bertemu dengan Presiden, Juru Bicara dari Parlemen, Perdana Menteri dan para eneliti senior dan negarawan. Kunjungan ini akan menyaksikan penandatanganan sejumlah Memorandum Kesepahaman antara Universitas Al-Azhar dan sejumlah institusi ilmiah di Mauritania.
Baca juga: Azhary dan Kepekaan Umat
Ada hal menarik di balik pertemuan Grand Syekh dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa. Presiden Portugal tersebut berkata pada Grand Syekh Al-Azhar: "Suatu kehormatan bagi saya; kita berteman, kita akan terus bekerjasama dan aku akan menziarahi anda di Al-Azhar suatu hari nanti."[]
Ridho Nafitrah