Thursday 10 October 2019

Isi Kandungan Q.S. Ar-Rahman Ayat 33 Lengkap, Melintasi Langit Dan Bumi Dalam Konteks Ilmu Pengetahuan

Selamat tiba guys di websitenya kitapunya.net yang akan setia membahas mengenai dunia pengetahuan. Kali ini yang akan kita bahas yaitu isi kandungan dari Q.S. Ar-Rahman ayat 33. Ar-Rahmad dalam AL-Qur'an merupakan surah ke 55 dan tergolong kedalam Surah Makiyah dan termasuk dalam jus yang ke 27.

Satu surahnya terdiri dari 78 ayat yang didalamnya terdapat 23 ayat yang diulang-ulang. Inilah yang menjadi keistimewaan surah Ar-Rahman, seakan-akan mengingatkan kepada insan bahwa "Maka nikmat Tuhan kau manakah yang kau dustakan". Sungguh menjadi peringatan bagi kita sebagai seorang insan yang lalai akan nikmat-nikmat yang Allah berikan. Tidak akan pernah terukur seberapa banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Itu yaitu sedikit pembuka mengenai Surah Ar-Rahman dengan keistimewaannya yang dimilikinya. Dalam kaitannya dengan pengetahuan, Ar-Rahman menngandung banyak ayat yang berisi ihwal pengetahuan, dari mulai penciptaan manusia, alam semesta hingga nirwana dan neraka.

Sehingga ada salah satu ayat yang perlu kita tadaburi, yaitu ayat 33 yang berisi ihwal pentingnya ilmu pengetahuan. Kamu bisa membaca beberapa ayat sebelumnya untuk memahami lebih lanjut ihwal ayat 33 ini. 

Berikut yaitu ayat sekaligus terjemahannya. Allah swt berfirman :
 yang akan setia membahas mengenai dunia pengetahuan Isi Kandungan Q.S. Ar-Rahman Ayat 33 Lengkap, Melintasi Langit dan Bumi Dalam Konteks Ilmu Pengetahuan
Q.S. Ar-Rahman ayat 33
Terjemahannya :
Hai jama'ah jin dan manusia, kalau kau sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kau tidak sanggup menembusnya kecuali dengan kekuatan.
Dalam ayat tersebut Allah menyerukan kepada kita semua, yaitu dari golongan jin dan manusia, bahwa kita diperkenankan oleh Allah untuk menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi. Tapi, disitu kita diberi pernyataan bahwa kita tidak sanggup menembusnya kecuali dengan kekuatan.

Dan satu-satunya kekuatan yaitu Allah swt. Lahaulawalakuwataillabillah bahwa tidak ada daya dan upaya (kekuatan) kecuali dari Allah swt. Artinya kita tidak sanggup melintasi langit dan bumi ini kecuali dengan kekuatan Allah swt.

Ayat tersebut juga diapit oleh dua ayat yang sama yaitu Maka nikmat Tuhan Kamu manakah yang kau dustakan. Tidak ada apapun didunia ini yang tidak ada kaitannya dengan Allah, bahkan kita bisa bernafas itu yaitu bab dari kekuatan Allah, bab dari kekuasaan Allah yang maha dahsyat. Sungguh insan tidak ada apa-apanya. Maka sudah sepantasnya kita bersyukur, atas nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Bukan malah sombong dengan merasa bahwa kekuatan yang kita miliki yaitu berasal dari diri sendiri.

Tapi dalam ayat tersebut, bergotong-royong kita juga bisa menerjemahkan dalam konteks yang berbeda. Namanya tadabur kita bisa memahami dalam konteks yang berbeda, asalkan masih dalam jalur kebaikan (tidak sesat) dan tidak keluar dari nilai-nilai ketauhidan.

Kita kaitkan dengan "ilmu pengetahuan" yang sesuai dengan tema kali ini, "melintasi" bisa berarti dalam dua hal. Melintasi secara faktual dan melintasi dalam hal pengetahuan, melintasi langit dan bumi secara faktual berarti kita diperkenankan untuk terbang keangkasa dan terbang keliling bumi. Tapi syarat untuk sanggup keluar angkasa yaitu dengan kekuatan.

Tapi ayat ini menggambarkan bahwa betapa lemahnya manusia, bahwa bergotong-royong insan tidak akan bisa untuk melintasi langit dan bumi yang begitu besar dan luasnya ini. Bahkan untuk kebulan saja kita membutuhkan dana yang begitu besar, itupun perlu eksperimen bertahun-tahun dan perlu perjuangan yang tidak sedikit.

Betapa Allah yang Maha Besar atas segala kekuasaannya. Berikut yaitu tafsir dari ayat tersebut :
(Hai semua jin dan manusia, kalau kalian sanggup menembus) melintasi (penjuru) atau kawasan-kawasan (langit dan bumi, maka lintasilah) perintah di sini mengandung makna yang memperlihatkan ketidakmampuan mereka untuk melaksanakan hal tersebut (kalian tidak sanggup menembusnya melainkan dengan kekuatan) dan kalian tidak akan mempunyai kekuatan untuk itu.
Jelas dari ayat tersebut bahwa secara nyata, kita tidak sanggup melintasi penjuru langit dan bumi ini yang begitu luasnya. Kesuksesan hingga kebulan, tentu saja tidak sebanding dengan luasnya kekuasaan Allah yang berupa langit dan bumi. 
 
Hanya Rasulullah sajalah yang bisa melintasi langit hingga langit ketujuh, yaitu pada dikala Isya' Mi'raj. Tentu saja dengan kekuasaan Allah swt.

Terlepas dari itu semua, kita bisa mentadaburi dalam hal ilmu pengetahuan untuk mendapat pesan yang tersirat yang baik dari ayat ini.

 yang akan setia membahas mengenai dunia pengetahuan Isi Kandungan Q.S. Ar-Rahman Ayat 33 Lengkap, Melintasi Langit dan Bumi Dalam Konteks Ilmu Pengetahuan
Langit dan Bumi

Isi Kandungan Q.S. Ar-Rahman dalam hal "Melintasi pada konteks Ilmu Pengetahuan"

Dalam konteks pendidikan ayat tersebut menyuruh kita untuk melintasi bumi dan langit, artinya pengetahuan kita sanggup kita perluas hingga melintasi langit dan bumi. Sehingga kita bisa tahu jarak matahari dengan bumi seberapa jauh, walaupun belum ada insan satupun yang bisa mengukur eksklusif dan hingga ke matahari.

Kita juga bisa tahu berapa keliling bumi, walaupun belum ada orang yang mengukur keliling bumi dengan meteran atau penggaris. Begitu juga kita bisa tahu berapa jarak antara bumi dan bulan, walaupun belum ada orang yang mengukurnya secara langsung. Tapi kita bisa memakai ilmu matematika dan ilmu astronomi untuk mencari tahu hal itu.

Belum lagi kita bisa mengetahui nama-nama planet, diameternya, ciri-cirinya dll walaupun kita sendiri belum ada yang hingga disana. Belum ada insan yang berhasil mendara ke planet jupiter, tapi kita bisa memperkirakan ukurannya.

Nah itulah makna kata melintasi dalam konteks ilmu pengetahuan, yang mana kita bisa melintasi langit dan bumi dalam konteks pengetahuan. Sebatas tahu saja menurut Al-Qur'an dan penelitian-penelitian saja.

Termasuk adanya siang dan malam, kita bisa melintasinya yang dengan kata lain kita bisa memecahkan problem mengapa bisa terjadi siang, dan mengapa terjadi malam.

Tapi semua itu yaa sanggup terjadi alasannya yaitu Allah, alasannya yaitu Allah yang memperlihatkan ilmu kepada kita. Ilmu melalui Al-Qur'an.

Kita tahu bahwa dulu di zaman Rasulullah belum ada teknologi secanggih sekarang, tapi melalui Al-Qur'anlah kemudian disampaikan ihwal kebesaran-kebesaran Allah dari mulai terjadinya siang dan malam, penciptaan langit dan bumi, penciptaan insan dan lain sebagainya.

Itulah sebagian kekuatan yang sangat besar, Allah sampaikan kekuatannya melalui Al-Qur'an sehingga kita bisa mengetahui banyak sekali insiden alam semesta ini. Yang kemudian kita kembangkan lagi hingga menjadi teknologi ibarat kini ini, dan lihat, ilmu pengetahuan begitu luasnya. Dan kita kini tahu bahwa kekuasaan Allah sangatlah besar. Tak ada kekuatan kecuali dari Allah.

Baca juga : Isi kandungan Q.S. Yunus 101

Kesimpulan isi kandungan Q.S. Ar-Rahman ayat 33

1. Kita jin dan insan tidak akan bisa menembus (melintasi) langit dan bumi tanpa kekuatan Allah swt. Hanya Rasulullah SAW yang bisa melintasi hingga langit ke-tujuh, yaitu pada dikala Isra' Mi'raj.
2. Walaupun katanya ada insan yang hingga ke bulan, tapi perjuangan yang dilakukan oleh insan tidak sebanding dengan kekuatan dan kekuasaan Allah. Belum lagi diharapkan waktu dan biaya yang sangat besar untuk melaksanakan hal yang demikian. Dan hingga sekarang, belum ada lagi yang berencana kebulan. Menandakan bahwa kita sebagai insan yaitu lemah, dan yang mempunyai kekuatan hanyalah Allah swt.
3. Dalam konteks ilmu pengetahuan, bisa diartikan ilmu kitalah yang melintasi langit dan bumi. Bukan tubuh kita, dengan kata lain kita bisa mengukur jarak bumi hingga matahari, kita bisa mengira-ira panas matahari, diameter matahari walaupun kita tidak akan pernah bisa untuk mendarat ke matahari.
4. Disinilah pentingnya ilmu pengetahuan, kita bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk membantu kehidupan kita ibarat menciptakan hari, tanggal, asumsi cuaca, memilih waktu awal puasa, dll.
5. Tapi yang lebih penting dari no 4, yaitu kita bisa mengetahui kebesaran dari Allah swt, dengan mengetahui besarnya matahari berkali-kali lipat dengan bumi. Maka kita bisa mencicipi tanda kebesaran Allah disitu. Begitu juga dengan gejala yang lain.
6. Ketika ilmu pengetahuan bisa menciptakan kita sadar akan tanda kebesaran Allah, maka kita akan menjadi seorang yang bersyukur. Walaupun syukur kita tetap tidak sebanding dengan nikmat yang Allah berikan, alasannya yaitu saking banyaknya.

Baca juga : Isi kandungan AL-Baqarah 148

Mari kita mencar ilmu bersama, mohon kalau ada yang keliru saya diberi tahu. Terimakasih.
banner
Previous Post
Next Post