Saturday 2 November 2019

Tips Menaklukkan Gunung Sinai

Oleh: Nada Thurshina*
somedayillbethere.com

The World is a book, and those who do not travel read only a page. Saint Augustine
Mengutip lirik lagu bawah umur milik Tasya Kamila, “Libur telah tiba… libur telah tiba… hatiku gembira…” Ya, ujian term satu Universitas Al-Azhar, Kairo gres saja usai. Dan sekarang liburan singkat awal tahun yang ditunggu-tunggu oleh segenap Masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir) pun telah datang. Sebelum hasilnya aktivitas perkuliahan mulai kembali aktif pada pertengahan Februari mendatang. Sungguh teramat sayang bukan, bila liburan yang singkat nan ditunggu-tunggu ini, tidak dipergunakan dengan sebijaksana dan sebahagia mungkin.

Pada liburan yang menyenangkan ini, KMA (keluarga Mahasiswa Aceh) Mesir, rencananya juga akan mengadakan winter tour ke beberapa tempat. Tur yang akan dilaksanakan pada  8-10 Februari mendatang ini, rencananya akan mengunjungi tiga destinasi wisata, di antaranya; Sinai, Dahab, dan Syarm Syeikh. 

Nah, berbicara ihwal Bukit Thursina atau yang lebih dikenal dengan Gunung Sinai, tentunya sudah tidak abnormal lagi di pendengaran kita bukan? Bagaimana tidak, gunung ini sendiri telah Allah Swt. berkati dengan menyebut namanya di dalam Al-Quran sebanyak sepuluh kali. Dengan adanya bukti tersebut, maka sudah bisa kita bayangkan pula betapa melegendanya gunung yang diberkati ini bukan?

Gunung ini ternyata mempunyai pesona dan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang sedang berkunjung ke Mesir. Bagaimana tidak? Sinai ini sendiri, nyatanya sudah menjadi salah satu tujuan wisata penting, dan patut dipertimbangkan untuk tidak dilewatkan, selain dari puluhan destinasi bersejarah lainnya yang ada di Mesir, seperti; Pyramid, Sphinx, dan tempat-tempat lain yang menjadi saksi bisu berkembangnya peradaban Yahudi, Katolik dan Islam dari masa ke abad. 

Gunung Sinai atau Gunung yang juga kerap dipanggil dengan Jabal Musa ini terletak di semenanjung Sinai di Mesir. Tingginya mencapai 2.285 meter di atas permukaan maritim dan berada di barisan pegunungan di sebelah selatan semenanjung tersebut. Gunung ini mempunyai dua puncak besar tinggi menjulang yang disebut Rasus Safsafah dan Jabal Musa. 

Gunung Sinai ini sendiri sanggup ditempuh dari wilayah Ismailia yang terletak di sisi Utara kanal Suez dengan memakai transportasi darat. Dan perjalanan ini sendiri sanggup ditempuh dalam waktu lebih kurang 8-9 jam dari kota Kairo. 

Jalur yang akan ditempuh untuk meraih puncak Sinai ini sendiri pun terbilang cukup sulit dan terjal. Sepanjang pendakian para pendaki akan menjumpai jalan yang kecil, curam, dan penuh dengan bebatuan dengan posisi tanjakan yang nyaris tegak lurus. Maka dari itu, bila Anda berhasil menaklukkan gunung ini hingga ke puncak tertinggi yang dimilikinya, maka Anda layak dan pantas untuk mengagumi diri Anda sendiri!

Mulai mendaki Gunung Sinai. (Foto: Dok. Muzakkir Abdul Manaf)

Untuk sanggup menaklukkan gunung ini, maka sudah seyogianya Anda harus terlebih dahulu mengetahui keadaan serta persiapan yang harus Anda lakukan sebelum memulai perjalanan ke gunung ini. Berikut beberapa tips yang sepatutnya harus diketahui dan dilakukan oleh para pendaki yang akan melaksanakan hiking ke Bukit Thursina ini, di antaranya adalah: 

Kondisi KesehatanTubuh

Perjalanan yang akan di tempuh oleh para pendaki untuk mendaki gunung ini bisa mencapai tiga hingga dengan lima jam, tergantung pada kemampuan daripada si pendaki. Maka sangat dianjurkan bagi si pendaki, untuk mengenali dirinya sendiri sebelum mendaki. Pastikan keadaan badan kita dalam keadaan fit dan stabil ketika mendaki, hal ini tentunya sama sekali dihentikan dianggap remeh, lantaran bila tidak sigap, hal ini tentu saja sanggup kuat sangat fatal bagi keselamatan diri Anda pribadi. 

Selain itu, bagi Anda yang mempunyai fobia akan ketinggian serta riwayat penyakit menyerupai jantung dan asma, sangat tidak dianjurkan untuk mendaki gunung yang terjal dan curam ini. 

Suhu dan kostum

Berhubung ketika ini Mesir sedang berada di trend dingin, maka sudah sanggup dipastikan keadaan puncak Sinai yang tingginya melebihi dua ribuan meter di atas permukaan maritim ini, niscaya akan terasa sangat dingin. Biasanya para pendaki akan mulai mendaki pada malam hari (dini hari) dan akan hingga di puncak tertinggi pada subuh hari. Suhu Puncak Sinai sendiri pada malam (dini hari) dan subuh hari bisa mencapai di atas 2°C. Maka bagi Anda yang berencana menaiki gunung ini, Anda sudah tentu harus mempersiapkan winter jacket, long john, syal, sarung tangan, kaos kaki, serta epilog kepala dan pendengaran demi menjaga kehangatan badan anda ketika mendaki. 


Pemilihan sepatu yang akan digunakan juga merupakan hal asasi yang benar-benar harus sangat diperhatikan dalam pendakian ini. Mengapa demikian? Karena untuk menempuh gunung ini, kita akan melewati jalan-jalan terjal, berbatu dan berpasir. Karena itu, pastikan Anda menentukan tapak sepatu yang tidak licin, kuat, dan yang terpenting sepatu tersebut nyaman ketika dipakai; tidak kebesaran apalagi hingga kekecilan. Ingat! Kenyamanan lahir batin ketika mendaki, merupakan prioritas utama yang harus dimiliki oleh setiap pendaki. Karena kenyamanan ini sendiri, sangat kuat pada konsentrasi pikiran Anda ketika mendaki.

Persiapan Fisik dan Mental

Bagi Anda yang jarang berolahraga, dan melaksanakan hal-hal berat sebelum hiking, sebaiknya harus sedikit rutin berolahraga setidaknya sepuluh hari sebelum melaksanakan hiking ini. Mengapa demikian? Hal ini tentunya untuk mengantisipasi ketidak-siapan yang terjadi di dalam badan anda secara mendadak. sehingga badan dan psikologi anda tidak tiba-tiba terkejut ketika dipaksa untuk berjalan menaiki gunung terjal dan curam dalam jangka waktu yang tidak sebentar pula.

Istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak Sinai. (Foto: Dok. Muzakkir Abdul Manaf)

Membawa Barang Bawaan Seperlunya

Untuk mendaki gunung yang terjal ini dengan mudah, tentunya diperlukan adanya keseimbangan badan yang stabil. Maka dengan demikian, hendaknya bagi para pendaki untuk tidak membawa barang-barang yang sekiranya tidak dibutuhkan, yang malah akan menambah beban serta menganggu keseimbangan badan anda ketika mendaki. Maka oleh lantaran itu, sebaiknya penting bagi kita untuk menentukan dan memilah barang-barang yang benar-benar penting untuk dibawa. Hal ini juga mengantisipasi akan gampang lelahnya badan anda disebabkan oleh barang bawaan yang anda bawa. 

Membawa Bekal Makanan dan Minuman yang Cukup 

Membawa persiapan kuliner dan minuman yang cukup tentunya sangat penting, mengingat akan terkurasnya energi badan ketika sedang mendaki. Ditambah lapar dan dahaga bisa menyerang kapan saja, dalam tempo pendakian. 

Memang dalam perjalanan mendaki nanti, kita sanggup menemui kios-kios kecil yang menjual snack dan makanan-makanan ringan lainnya. Tapi selain akan memperlambat perjalanan ketika membeli, makanan-makanan ringan yang dijual disana biasanya dijual dengan harga dua kali lipat lebih mahal daripada biasanya. Makara ada baiknya, bila Anda telah mempersiapkan kuliner dan minuman yang cukup sebelum memulai pendakian ini.


Membawa Torchlight atau Flashlight

Seperti yang kita ketahui, pendakian biasanya dilakukan pada malam hari. Maka dengan demikian, sudah niscaya keadaan yang akan kita hadapi ketika mendaki ialah gelap gulita dengan hanya bermodalkan sedikit cahaya temaram oleh rembulan. Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, maka sebaiknya memang wajib bagi pendaki untuk membawa alat bantu cahaya menyerupai obor, atau alat yang lebih sederhana menyerupai senter untuk membantu penglihatan kita ketika mendaki jabal Musa ini. 


Tiba di puncak Sinai. (Foto: Dok. Muzakkir Abdul Manaf)

Nah, demikianlah kira-kira sedikit tips dan citra dari hal-hal yang harus anda lakukan sebelum melaksanakan hiking ke bukit Thursina. Selamat berlelah-lelah, sedikit encok dan kedinginan dalam mendaki. Tetapi percayalah, segala sakit dan penat akan sirna begitu saja secara cuma-cuma, ketika anda sanggup menikmati indahnya sunrise dari ketinggian 2.285 dari puncak Thursina.

Selanjutnya, sebagai pendaki yang baik, jagalah kebersihan Gunung Sinai. Buanglah sampah pada tempatnya. Janganlah membuang sampah sembarangan. Selamat menikmati indahnya Gunung Sinai![]

*Penulis ialah mahasiswi tingkat satu jurusan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar Kairo.
banner
Previous Post
Next Post