Monday, 30 December 2019

Kisah Teladan; Sahabat Julaibib R.A

Diterjemahkan dari buku Dr. Abdurrahman Rofat Basya oleh Mustafa Ahmad

Julaibib merupakan salahsatu sahabat Nabi SAW yang hidup serba kekurangan ,wajahnya juga tidak begitu menarik. Sehingga dia jadikan masjid Rasullullah sebagai kawasan tinggal terkadang dia mendapatkan masakan dari Nabi SAW juga dari sahabat-sahabat yang lainnya cukup untuk kelangsungan hidupnya. 

Semakin hari Julaibibpun tumbuh remaja suatu dikala Rasullullah SAW menawarinya untuk segera menikah Julaibib minder karna dia persis dirinya tidak mempunyai harta yang sanggup untuk menafkahi keluarganya nanti , wajah yang dimilikinya juga pas-pasan. Nabi SAW senatiasa terus mencari kesempatan untuk menikahkan julaibib .

Hingga suatu hari seorang pria dari anshar tiba mengatakan putrinya yang janda kepada Rasullullah SAW semoga dia menikahinya. Nabi SAW bersabda “ya wahai fulan nikahkan saya dengan putrimu”.

“Ya dan sungguh itu suatu kemuliaan bagi kami wahai Rasullullah SAW” katanya riang. Namun Nabi bersabda kepadanya ,”sesungguhnya saya tidak menginginkannya untuk diriku “ “lalu untuk siapa?” tanyanya. Beliau menjawab , “untuk julaibib”.

Ia terperanjat,”Julaibib wahai Rasullullah biar saya meminta pendapat ibunya”

Laki-laki itupun pulang menemui istrinya seraya berkata,”Sesungguhnya Rasullullah melamar putrimu .” . Dia menjawab “Ya itu suatu kemuliaan” “menjadi istri Rasulullah“ tambahnya girang.
Dia berkata lagi ,”Sesungguhnya dia tidak menginginkanya untuk dirinya”. Lalu untuk siapa ?” tanyanya”beliau menginginkannya untuk Julaibib,”jawabnya.

Dia berkata ,”Aku siap mengatakan leherku untuk Julaibib ! Tidak demi Allah saya tidak akan menikahkan putriku dengann Julaibib. Sang bapak pun duka alasannya ialah hal itu , dan dikala hendak beranjak menuju Rasullullah SAW , tiba-tiba perempuan itu berteriak memanggil ayahnya dari kamarnya, "Siapa yang melamarku kepada kalian ?”

“Rasullullah SAW” keduanya menjawab. Dia berkata ,”Apakah kalian akan menolak perintah Rasullullah SAW".

“Bawa saya menemui Rasullullah SAW. Sungguh dia tidak akan menyia-nyiakanku ,” lanjutnya.
Sang bapakpun pergi menemui Rasullullah SAW seraya berkata ,”Wahai RAsullullah terserah anda nikahkanlah dia dengan Julaibib”

Nabi SAW pun menikahkannya dengan Julaibib dan mendokannya:

“اللهم صب عليهما الخير صبا و لا تجعل عيشها كدا" 

Ya Allah limpahkanlah kepada keduanya kebaikan dan jangan jadikan hidup mereka susah.

Tidak selang beberapa hari pernikahannya , Nabi SAW keluar dalam peperangan dan Julaibib ikut serta bersama dia . Setelah peperangan selesai dan insan mulai mencari satu sama lain . Nabi SAW bertanya kepada kepada mereka,”Apakah kalian kehilangan seseorang “? Mereka menjawab ,” kami kehilangan si fulan dan si fulan”

Kemudian dia bertanya lagi ,”Apakah kalian kehilangan seseorang “? Mereka menjawab “ kami kehilangan si fulan dan si fulan.” Berkali-kali dia bertanya itu kemudian dia bersabda “ Akan tetapi saya kehilangan Julaibib ,”.

Merekapun mencari dan menilik di antara tumpukan orang-orang yang telah syahid , tetapi mereka tidak menemukannya di area pertempuran. Terakhir mereka menemukannya di sebuah kawasan yang tidak jauh di sisi tujuh orang-orang musyrik . Dia telah membunuh mereka kemudian mereka membunuhnya .

Nabi SAW pun bangkit memandangi mayatnya kemudian berkata,” Dia membunuh tujuh orang kemudian mereka membunuhnya dia dari golonganku dan saya dari golongannya .”. Lalu Rasulullah SAW membopongnya di atas kedua lengannya dan memerintahkan semoga mereka menggali kuburnya.
Anas bertutur ,”Kamipun menggali kubur sementara Julaibib tidak memiki bantalan kecuali kedua lengan Rasullullah SAW sampai dia digalikan dan diletakkan ke liang lahat”
Anas radhiyallahuanhu berkata ,”Demi Allah tidak ada di tengah-tengah orang anshar yang lebih banyak bersedekah daripada istrinya. Kemudian para tokoh pun berlomba melamarnya sehabis Julaibib.

Benarlah , “dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasulnya serta takut kepada Allah dan bertaqwa kepadanya mereka itulah orang-orang menerima kemenangan.” ( An-Nur : 52 ).

Nabi SAW juga telah bersabda ,”setiap umatku akan masuk syurga kecuali yang enggan “ Para Sahabat bertanya “ Wahai Rasullullah siapakah yang enggan itu ?” Beliau bersabda “ barangsiapa yang taat kepadaku maka ia akan masuk syurga dan barangsiapa yang yang telah mendurhakaiku maka ia telah enggan”.

banner
Previous Post
Next Post