
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan bahwa QS. Ghaafir: 60 ini mengandung do’a problem (berdo’a) maupun do’a ibadah (beribadah selain berdo’a) sekaligus, ia menjelaskan bahwa hal tersebut sanggup dilihat dari firman Allah Ta’ala وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ, do’a (yang dimaksud disini) mengandung dua macam do’a sekaligus, dan lebih berpengaruh jikalau dibawakan kepada makna do’a ibadah, oleh alasannya itu Allah iringi setelahnya dengan إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي sampai final ayat. Jadi, do’a pada ayat ini ditafsirkan dengan ini (do’a masalah) maupun dengan itu (do’a ibadah).
Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan bahwa do’a itu ada dua macam, yaitu do’a problem dan do’a ibadah. Orang yang beribadah hakikatnya berdo’a (memohon pahala) sebagaimana orang yang memohon hakikatnya juga berdo’a. Dengan kedua macam do’a inilah ditafsirkan firman-Nya Ta’ala,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
(Ayat ini) ada yang menafsirkan “ta’atlah kepada-Ku, pasti Aku beri kalian pahala” dan ada pula yang menafsirkan “Berdo’alah kepada-Ku, pasti Aku kabulkan seruan kalian”
1. Ghaafir: 60 yakni Dalil Umum
Dengan demikian, hakekatnya QS. Ghaafir: 60 merupakan jenis dalil umum, namun tidak problem dibawakan untuk pendalilan perihal pembuktian do’a merupakan ibadah secara khusus dan cara pendalilan dengan metode kandungan dalil lebih umum dari kesimpulan yang diambil atau kesimpulan yang diambil hanyalah sebagian dari kandungan dalil.” Hal ini telah dikenal oleh para Sahabat radhiyallahu ‘anhum dan orang-orang yang mengikuti mereka, khususnya dalam problem Tauhid.
Pengabulan Ada Dua Macam
Selanjutnya, jikalau makna do’a yang terkandung dalam QS. Ghaafir: 60 itu meliputi dua macam do’a sekaligus, maka pengabulan dan bahaya dalam ayat tersebut pun juga meliputi kedua macam do’a. Pengabulan dalam petikan firman Allah, أَسْتَجِبْ لَكُمْ “…niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian”, mencakup:
- Pengabulan terhadap do’a masalah, baik dengan diberi apa yang diminta, ditunda sebagai simpanan kebaikan di alam abadi atau dihilangkan keburukan yang penghilangan keburukan tersebut sepadan dengan kebaikan yang diminta.
- Pengabulan terhadap do’a ibadah, dengan diterima ibadah tersebut dan diberi pahala pelakunya. Hal inilah yang ditunjukkan oleh ucapan Ibnul Qoyyim di atas.
Ancaman dalam Ayat 60 dari Surat Ghaafir
إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Sesungguhnya, orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina dina”
Ayat di atas meliputi bahaya bagi orang yang meninggalkan do’a problem dan juga bahaya bagi orang yang meninggalkan do’a ibadah kepada Allah Ta’ala.
***
[serialposts]
Penulis: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id