Assalamualaikum Warahmatullahhiwabarakatuhu...
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ أمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة: 183)
Di Bulan Ramadhan, selain melaksanakan ibadah yang wajib menyerupai berpuasa dan sholat, ada beberapa amalan ibadah sunat lainnya yang sanggup kita praktekan di keseharian kita. Dengan mendampingkan ibadah wajib dengan ibadah sunnah, pada selesai bulan Ramadhan kita sanggup mencicipi hari kemenangan (Idul Fitri) dengan penuh sukacita. Ingin tahu apa saja amalan ibadah penyempurna Ibadah puasa ini? Mari kita simak bersama.
1. Membaca Al-Qur’an
Seperti yang sudah sering diungkapkan bahwa ibadah pada bulan mulia pahalanya dilipatgandakan, begitu juga dengan membaca Al-Quran. Diriwayatkan, membaca Al-Quran pada bulan Ramadhan mempunyai keutamaan bahwa tiap karakter yang kita baca akan mendapat pahala sebanyak 27 kali. Tidak hanya membaca saja, sekedar mendengar bacaan Al-Qur’an saja bagi umat muslim yaitu pahal, maka perbanyaklah mendekatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan bacaan Al-Qur’an selama bulan suci Ramadhan.
Bahkan tidak hanya mendengar atau membaca, jikalau kita masih terbata-bata (belum lancar) dalam membaca Al-qur’an pun, kita akan mendapat pahala, diluar maupun didalam bulan Ramadhan.
Bahkan tidak hanya mendengar atau membaca, jikalau kita masih terbata-bata (belum lancar) dalam membaca Al-qur’an pun, kita akan mendapat pahala, diluar maupun didalam bulan Ramadhan.
2. Sedekah
Penyempurna ibadah puasa Ramadhan lainnya ialah bersedekah. Diriwayatkan dalam hadist shahih:
Rasullah ditanya: “sedekah manakah yang paling utama? dia menjawab: Sedekah di Bulan Ramadhan.” (H.R. Turmudzi).
Maka dari itu daripada sering-sering bermegah dengan harta yang kita miliki, lebih baik harta yang kita miliki kita sisihkan sebagian untuk para fakir miskin yang membutuhkan. Apalagi bulan Ramadhan juga bulan dimana amal baik dilipatgandakan pahalanya disisi Allah SWT.
Rasullah ditanya: “sedekah manakah yang paling utama? dia menjawab: Sedekah di Bulan Ramadhan.” (H.R. Turmudzi).
Maka dari itu daripada sering-sering bermegah dengan harta yang kita miliki, lebih baik harta yang kita miliki kita sisihkan sebagian untuk para fakir miskin yang membutuhkan. Apalagi bulan Ramadhan juga bulan dimana amal baik dilipatgandakan pahalanya disisi Allah SWT.
3. Shalat Tarawih
Amalan ibadah yang satu ini termasuk sunnah muakad artinya tidak wajib, namun sayang sekali pada kesempatan bulan Ramadhan dimana pahala dilipatgandakan ini kita tidak melaksanakan amalan sunnah. Maka daripada sesudah berbuka dan magrib kita hanya sekedar terdiam atau tidur, lebih baik melaksanakan shslat tarawih.
Kita sanggup mengajak keluarga atau bahkan sesekali kawan-kawan untuk shalat tarawih bersama sebagai bentuk silaturahmi yang berpahala juga. Maka belum afdol rasanya jikalau melaksanakan puasa Ramadhan tanpa melaksanakan shalat tarawih.
Shalat tarawih ini juga dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad saw:
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan puasa Ramadhan dan saya telah mensunatkan qiyamnya (shalat di malam harinya). sebab itu, barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan shalat dimalah harinya sebab keyakinan dan mengharap pahala serta ridha Allah, maka keluarlah dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Kita sanggup mengajak keluarga atau bahkan sesekali kawan-kawan untuk shalat tarawih bersama sebagai bentuk silaturahmi yang berpahala juga. Maka belum afdol rasanya jikalau melaksanakan puasa Ramadhan tanpa melaksanakan shalat tarawih.
Shalat tarawih ini juga dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad saw:
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan puasa Ramadhan dan saya telah mensunatkan qiyamnya (shalat di malam harinya). sebab itu, barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan shalat dimalah harinya sebab keyakinan dan mengharap pahala serta ridha Allah, maka keluarlah dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).
4. Shalat Witir
Shalat witir umumnya dilaksanakan sekaligus sesudah tawarih dilakukan. Seperti tarawih, sholat witir juga hukumnya sunnah muakad dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw untuk dilakukan tiap malam.
Ali r.a. berkata, bahwasannya Nabi saw. pernah bersabda: “barang siapa tidak mengerjalan (shalat) witir, maka bukan dari golonganku.” (H.R. Ahmad).
Begitu pentingnya shalat witir ini terungkap menyerupai hadist diatas. Makara jikalau kita melaksanakan shalat tarawih, semoga lebih tepat lagi dirikanlah pula shalat witir setelahnya, Insha Allah ibadah-ibadah ini merupakan jalan menuju kesempurnaan puasa Ramadhan.
Ali r.a. berkata, bahwasannya Nabi saw. pernah bersabda: “barang siapa tidak mengerjalan (shalat) witir, maka bukan dari golonganku.” (H.R. Ahmad).
Begitu pentingnya shalat witir ini terungkap menyerupai hadist diatas. Makara jikalau kita melaksanakan shalat tarawih, semoga lebih tepat lagi dirikanlah pula shalat witir setelahnya, Insha Allah ibadah-ibadah ini merupakan jalan menuju kesempurnaan puasa Ramadhan.
5. Itikaf
Ibadah lainnya yaitu yaitu Beritikaf (berdiam sejenak di masjid dengan niat itikaf). ibadah ini disunahkan dilakukan pada setiap waktu, terutama pada sepuluh hari terakhir sebab pada 10 terakhir Ramadhan dan malam-malam ganjil terdapat malam “lailatul Qadr.”
Semoga bermanfa'at.... Aamiin