Monday, 17 February 2020

Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit (#4)


Terkejut dan takut, itulah yang dirasakan si nelayan. Lututnya hampir-hampir tak mampu menyangga tubuhnya, giginya gemeletuk ketakutan dan dia hampir tidak dapat menelan air ludahnya yang tiba-tiba mengering.

Suara jin Ifrit terdengar menggelegar dikala berkata pada si nelayan, “Tiada Tuhan selain Alloh dan Sulaiman utusan Alloh. Wahai nabi Alloh janganlah kau membunuhku. Aku berjanji tidak akan menentang perkataanmu ataupun mengkhianatimu.”

“Oh, Jin” kata nelayan, “Nabi Sulaiman, raja terkaya sepanjang masa, telah meninggal delapan ribu tahun yang kemudian dan sekarang ialah final zaman. Ceritakan padaku wahai jin, kenapa kau dapat terkurung di dalam botol ini?”

Jin menatap si nelayan dan berkata, “siapakah kau yang berani memanggilku dengan sebutan Jin?”
“Lalu apakah saya harus memanggilmu setan yang baik?” tanya nelayan.

“Jaga bicaramu, sebelum saya membunuhmu!” seru Jin.
“A..apa? Kenapa kau ingin membunuhku? Bukankah saya sudah membebaskanmu dari dalam lautan dan melepaskanmu dari botol yang mengurungmu?” tanya nelayan ketakutan.

“Tentu saja saya ingat! Tapi saya tetap akan membunuhmu. Aku hanya akan memberimu satu kebaikan,” kata Jin.
“Apakah itu?” tanya nelayan.
“Kau boleh menentukan dengan cara bagaimana kau ingin mati.” kata Jin.

“Tapi kenapa? Bagaimana dapat kau membalas kebaikanku dengan perbuatan jahat,” kata nelayan.

“Aku tidak dapat membalasmu dengan kebaikan,” katanya. “Kalau kau ingin tahu sebabnya, dengarlah kisahku!”

“Aku ialah jin yang menentang pedoman Sulaiman anak Daud. Lalu Sulaiman mengirim Asaf bin Barkhiya sang Wezir agung untuk menangkapku dan menghadapkanku kepada Sulaiman.

Dia menyuruhku untuk beriman kepada Alloh dan mengakui kenabiannya, tapi saya menolak. Maka dia menjebloskanku ke dalam botol ini. Dan semoga saya tidak dapat meloloskan diri dia menyegelnya dengan nama Alloh, kemudian menyuruh beberapa orang jin untuk melemparkanku ke tengah lautan...

banner
Previous Post
Next Post