(Sumber foto : Dokumen Pribadi) |
Kmamesir.org (25/8/2019). Keputrian KMA adakan Meet and Sharing bersama putroe-putroe Rincong 18 (mahasiswi Aceh kedatangan 2018), di salah satu kediaman akhwat KMA di Bawwabat 2, Hayyul Asyir Pada Pagi Jum'at kemarin, (23/8).
Meet and sharing tersebut diisi oleh Ustazah Ernita Hasan, mahasisiwi pascasarjana Universitas Al-Azhar dan Ustazah Nurmayana, mahasiswi pascasarjana Universitas Liga Arab yang merupakan akhwat senior di KMA. Acara ini merupakan pembekalan dan pengarahan untuk Keputrian KMA, terkhusus putroe Rincong 18. Baik perihal bagaimana cara bermuamalah yang baik dengan sesama jenis maupun lawan jenis, yang lebih renta maupun muda dan kiat-kiat lainnya sebagai seorang muslimah. Meskipun sebelumnya juga sudah pernah disampaikan pribadi di Meuligoe KMA oleh Dewan Majelis Syura.
"Kita harus saling menghormati sesama. Menegur sapa dan memberi salam ketika berjumpa orang yang lebih tua. Dalam bekerjasama dengan lawan jenis, juga harus sangat diperhatikan, wanita harus menjaga 'iffah-nya alasannya pada hakikatnya wanita itu fitrahnya yakni seorang pemalu, bahkan Rasulullah saja rasa malunya melebihi aib seorang gadis perawan." Ujar ustazah Ernita Hasan ketika memberi nasehat.
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ustazah Nurmayana. Beliau mengatakan, sesama teman kita harus punya rasa peduli, tanggung jawab, kepekaan, serta saling membantu ketika ada yang membutuhkan. Komunikasi sesama juga sangat diperlukan, alasannya dengan komunikasi yang oke sanggup terjalin keharmonisan relasi antar sesama.
Meet and sharing ini lalu diakhiri dengan sesi tanya jawab maupun curhat oleh penerima kepada para pemateri, perihal keluh kesah serta pengalaman-pengalaman yang pernah dihadapi selama setahun menginjakkan kaki di negeri para Nabi ini.
Menurut ketua keputrian KMA, Ustazah Nada Thursina, meet and sharing ini sangat penting untuk diselenggarakan. Mengingat sebagai putroe-putroe KMA, kita harus benar-benar memahami dan menjaga adat-adat yang selama ini telah turun temurun dijalankan di KMA.
“Saya berharap dengan diselenggarakannya program ini, putroe-putroe Rincong 18 sanggup lebih memahami dan menjaga betul adat-adat kita sebagai orang Aceh di perantauan, baik dari segi tata krama, sosial, relasi sejenis maupun lawan jenis. Kemudian dengan adanya program ini, kami sangat ingin problem-problem yang mungkin mereka hadapi selama ini, baik itu berasal dari lingkungan terkecil hingga yang paling besar, sanggup segera mendapat pencerahan dan sanggup teratasi dengan baik,” Ujarnya ketika diwawancarai pribadi oleh reporter website Kmamesir.org seusai acara.
Begitu pun para penerima terlihat sangat antusias mengikuti program ini. Hal ini terlihat dari ramainya penerima yang mengadukan keluh kesah maupun problem yang mereka hadapi selama setahun ini hidup di perantauan.
“Alhamdulillah, program meet and sharing Putroe Rincong kemarin berjalan dengan lancar. Kami sangat Berterima kasih kepada kedua pemateri dan Keputrian selaku pihak penyelenggara. Karena dengan menghadiri program ini, kami merasa mendapat banyak nasehat, petuah dan problem solving dari permasalahan-permasalahan yang kami hadapi selama ini, sehingga ke depan sanggup membantu kami untuk terus memperbaiki diri.” Ujar ketua marhalah Rincong 18 sagoe akhwat, Ustazah Aya Sofia.[]
Aja Chairul Husna