Oleh: Muji Yusnandar*
Masih dalam suasana liburan, banyak dari mahasiswa yang masih galau bagaimana cara mengisi hari-hari liburan itu biar sanggup dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, menyerupai talaqqi serta menghadiri kajian-kajian Islami yang biasanya banyak terpapar di ruwaq-ruwaq masjid Al-Azhar, madhyafah dan masih banyak lagi majlis-majlis ilmu dan talaqqi yang tersebar di seluruh penjuru kota Kairo. Sebagian ada pula yang ingin menikmati masa liburan dengan mengunjungi beberapa objek wisata serta situs-situs bersejerah peninggalan peradaban Mesir Kuno, ikon terfavorit yang tidak sanggup ditinggalkan dari list daftar planning objek wisata baik itu seputar maupun di luar Kairo.
Berbicara perihal planning liburan di luar kota Kairo tentunya lebih banyak lagi sebut saja seperti: Faiyoum, kota yang populer dengan kota tersubur di Mesir, dengan beberapa situs wisata andalan, menyerupai danau Qarun (Buhairah Qarun), kincir angin (Al-Suwaqi), dan piramida Lahun dan Huwara. Serta Ismailiyah dengan danau timsah-nya, Port Said dengan museum Nasional dan Terusan Sueznya, Iskandariyah dengan Benteng Qaitbay serta Masrah Rumany (Romanian theatre) dan masih banyak lagi objek-objek wisata serta situs bersejarah Mesir lainnya menyerupai Asyut, Sinai, Aswan dan lainya masih banyak lagi dengan keunikan serta kelebihan masing-masing yang sanggup kita sandingkan satu dengan yang lainnya.
Kali ini kita akan membahas objek-objek wisata di salah satu kota yang mempunyai situs paling bersejarah di Mesir yaitu Luxor, berbicara perihal Luxor mungkin sudah tidak gila lagi di pendengaran kita terutama para Masisir, kata-kata Luxor yang telah lumrah selain dikenal sebagai kota kelahiran Grand Syekh Al-Azhar Ahmad Thayyib, ternyata kota ini juga banyak menyimpan khazanah peradaban Mesir Kuno. Kota Luxor (dalam bahasa Arab ditulis: al-Aqshar) dikenal dengan world open air museum (museum air terbuka).
Luxor juga dikenal sebagai sentra pemerintahan raja-raja Mesir Kuno era new kingdom dengan nama wizy-wany. Kemudian masyarakat Yunani Kuno merubah namanya menjadi Thebes. Dinamakan dengan Thebes dikarenakan banyaknya pilar yang tersebar di seluruh penjuru kota tersebut. Nama tarsebut terus berkembang hingga bangsa Arab menamakannya Luxor yang berarti istana. Hal tersebut dilakukan alasannya yaitu mereka terkesan dengan banyaknya bangunan-bangunan bersejarah yang sangat indah, megah layaknya istana para raja.
Sumber Foto: @luxorportal |
Luxor juga dikenal sebagai sentra pemerintahan raja-raja Mesir Kuno era new kingdom dengan nama wizy-wany. Kemudian masyarakat Yunani Kuno merubah namanya menjadi Thebes. Dinamakan dengan Thebes dikarenakan banyaknya pilar yang tersebar di seluruh penjuru kota tersebut. Nama tarsebut terus berkembang hingga bangsa Arab menamakannya Luxor yang berarti istana. Hal tersebut dilakukan alasannya yaitu mereka terkesan dengan banyaknya bangunan-bangunan bersejarah yang sangat indah, megah layaknya istana para raja.
Ada banyak situs–situs bersejarah peninggalan peradaban Mesir Kuno yang wajib anda kunjungi ketika berlibur di Luxor nanti. Tetapi kali ini saya hanya menyebutkan sembilan objek wisata yang paling masyhur di kalangan turis internasional yang sangat recommended boleh jadi anda tidak diakui pernah ke Luxor bila anda belum mengunjungi salah satunya. Di antara sembilan tempat bersejarah yang wajib anda kunjungi ketika berlibur ke Luxor nanti sebagai berikut:
1. Ma’bad al-Aqshar
Adalah sebuah istana yang terletak di sentra kota Luxor, istana agung ini dibangun oleh Amenhotep III sekitar tahun 1400 SM. Namun pembangunan istana tersebut belum sempat rampung alasannya yaitu ia meninggal sebelum istana tersebut final dibangun. Pintu gerbangnya dijaga oleh dua patung Ramses berukuran raksasa dalam posisi duduk. Juga ada pula dua buah obelisk (tugu lancip). Salah satunya masih berdiri tegak namun salah satunya lagi sudah dipindahkan ke Concord Square, Paris. Dijarah tentara Prancis ketika mereka menduduki Mesir.
2. Thariq Kibasy
Sesuai dengan namanya, tempat ini yaitu jalan setapak sepanjang tiga kilometer yang memisahkan Ma’bad Kibasy dengan Ma’bad Karnak. Di antara kedua jalan tersebut terdapat patung yang saling berhadapan. Tubuh patung tersebut terdiri dari tubuh singa berkepala domba sebagai simbol Raja Amon.
3. Kuil Karnak
Dibangun sekitar tahun 2000 SM diperuntukkan sebagai singgasana Raja Amon. Sebanyak 50 kerajaan kecil ikut serta dalam membangun Karnak. Karnak termasuk tempat peribadatan terbesar di Mesir. Luasnya lebih dari 31 hektare. Kuil Karnak jauh lebih megah dari Kuil Abu Simble. Pintu gerbang Karnak yang tinggi dan megah akan tampak dari kejauhan. Di dalamnya terdapat 134 pilar yang menjulang ke angkasa.
4. Buhairah Muqaddasah
Buhairah Muqaddasah (danau suci) yaitu salah satu sarana masyarakat Mesir Kuno untuk melaksanakan ritual peribadatan. Danau ini terdapat di sebelah kiri lapangan sesudah Karnak, bersebelahan dengan ruang-ruang para pendeta.
5.Lembah Gharbiyah (Lembah Para Raja)
Masih di tempat Luxor, lembah ini terletak di tepian Barat sungai Nil. Diperuntukan sebagai kuburan raja-raja Mesir Kuno. Di sini terdapat 62 kuburan Fir’aun dan keluarganya. Di atara raja yang dikubur di sini yaitu Thutmo-sies, Ramses, Amenhutep II dan mayat Tutankhamon yang muminya masih utuh dan masih bisa disaksikan hingga sekarang. Kuburan yang ditemukan pada tahun 1922 oleh Howard Carter bisa menggemparkan dunia. Pasalnya mayat Tutankhamon dibalut dengan 120 kilogram emas. Jenazah Tutankhamon hingga kini masih berada di posisi pemakaman semula.
6. Kuil Hatshepsut
Hatshepsut yaitu salah satu situs sejarah Mesir yang masih utuh. Dibangun oleh ratu yang memerintah Mesir era 15 SM. Kuil ini terletak di balik bukit lembah raja. Nama kuilnya yaitu Djuser-djeseru. Hatshepsut perempuan yang berbusana pria. Ia selalu mencitrakan dirinya sebagai laki-laki biar diterima menjadi pemimpin Mesir.
7. Kuil Tuthmosis III dan Kuil Amenhotep II
Di sebelah kiri Kuil Hatshepsut terdapat Kuil Tuthmosis III dan Kuil Amenhotep II. Tuthmosis III yaitu anak tiri Hatshepsut, selir yang dijadikan istri oleh Tuthmosis II. Secara keseluruhan, ini yaitu komplek kuil tiga generasi raja Mesir, yaitu: Hatshepsut, Tuthmosis, Amenhotep.
8. Museum Luxor
Museum ini terletak di antara Kuil Karnak dan Kuil Luxor ini mempunyai koleksi barang peninggalan dari zaman kerajaan Mesir Kuno hingga masa Dinasti Mamalik. Kebanyakan dikumpulkan dari Kuil Theban dan Necropolis. Di sini pula tersimpan mumi Ramses I, dan mumi Ahmose dari dinasti ke-18. Pada lantai dasar terdapat dua patung terkenal, patung Tuthmosis III dan patung Amenhotep yang terbuat kerikil pualam putih yang dijaga oleh dua buaya besar sebagai simbol dari Dewa Sobek.
9. Mesjid Al-Hajjaj
Masjid ini dibangun oleh umat Islam masa Dinasti Fathimiyah berkuasa. Mesjid Al-Hajjaj berdiri di antara reruntuhan kuil-kuil Fir’aun.
Mesjid Al-Hajjaj berdiri di atas Kuil Luxor. Sesuai dengan namanya, mesjid ini didirikan oleh seorang sufi tersohor berasal dari Irak. Sisa-sisa tiang dari Kuil Luxor yang telah tertimbun tanah dimanfaatkannya untuk membangun sebuah mesjid yang kemudian diabadikan oleh pemerintah Mesir sebagai objek wisata yang harus dijaga.
Nah, itulah guys beberapa rekomendasi yang sanggup diambil sebagai acuan ketika teman hendak berlibur ke Luxor, kini sudah tahukan objek-objek wisata yang ada di sana. Luxor yaitu salah satu kota paling bersejarah di Mesir yang padanya banyak tersimpan sisa khazanah-khazanah kemegahan dan kebesaran dari umat terdahulu, jadi yang hendak berlibur ke Luxor sangat direkomendasikan sekali. Selain untuk menikmati keindahan kota Luxor kita juga sanggup bermuhasabah diri untuk meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita terhadap Allah Swt. dengan cara menapaki, menelusuri serta merenungi apa–apa yang telah terjadi pada umat-umat terdahulu.
*Penulis yaitu mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Darul Lughah Syekh Zayed.