Friday 22 November 2019

Tafsir Surat An-Najm 19-23: Ngalap Berkah Yang Salah (3)

 Dan bacaan dengan tasydid ini merupakan bacaan Ibnu Abbas Tafsir Surat An-Najm 19-23: Ngalap Berkah Yang Salah (3)1

Dengan mentasydidkan huruf ta` (ت), sehingga dibaca al-laatta (اللاَتَّ) yang merupakan ism fa’il dari  latta-yaluttu ( لَتَّ-يَلُتُّ ). Dan bacaan dengan tasydid ini merupakan bacaan Ibnu Abbas, Ibnuz Zubair, Mujahid, dan selainnya2. Pada asalnya al-laatta adalah orang saleh yang dahulu menciptakan gabungan (makanan) dari tepung untuk memberi makan jama’ah haji, sebagai bentuk ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Lalu dikala ia meninggal dunia, kaum musyrikin berdiam diri di kuburannya dan mencari berkah darinya, sebagaimana kejadian yang terjadi di kaum Nabi Nuh tatkala mereka bersikap berlebih-lebihan terhadap orang-orang saleh. Dengan demikian al-laatta adalah kuburan yang dikeramatkan dan dicari berkahnya. Oleh sebab itu, kesyirikan para penyembah al-laatta adalah ngalap berkah (tabarruk bil qubuur) kepada kuburan yang dikeramatkan.

Dan kandungan ayat ini meliputi kedua tafsiran ini, sehingga meliputi larangan terhadap dua tabarruk yang syirik ini, yaitu  ngalap berkah (tabarruk bil ahjaar) kepada batu-batu yang dikeramatkan dan ngalap berkah (tabarruk bil qubuur) kepada kuburan yang dikeramatkan.

Al-’uzza dan Bentuk Penyembahannya3

Al-uzza (الْعُزَّىٰ) adalah sebuah pohon yang berada antara kota Mekkah dan Thaif. Di dekatnya, dibangun rumah dan ada seorang dukun wanita yang menjadi penunggunya, ia menghadirkan jin sehingga orang-orang tertipu dengan kekeramatan pohon tersebut, semua itu dilakukan dalam rangka menyesatkan orang-orang. Dahulu kaum musyrikin Quraisy dan Mekkah menyembah pohon yang dikeramatkan tersebut, yang hakekatnya yaitu menyembah setan (jin) yang dihadirkan oleh dukun wanita tersebut. Setan itulah yang terkadang berbicara dengan bunyi yang didengar oleh manusia, seperti terkesan pohon itu yang berbicara.

Mereka menamai pohon yang dikeramatkan tersebut dengan (الْعُزَّ), karena mengambil dari (العزيز), dan ini yaitu penyelewengan terhadap nama Allah, sebab menamai sesembahan selain Allah dengan nama yang diambil dari nama Allah yaitu pelecehan terhadap Allah. Hal ini dikarenakan tertutupnya hati mereka dari kebenaran, dengan dalih “pengagungan” terhadap sesembahan selain Allah Tabaraka wa Ta’ala tersebut.

Dahulu kaum musyrikin Quraisy dan Mekkah meyakini dapat mendapat berkah dari pohon yang dikeramatkan tersebut dengan mengagungkannya dan melaksanakan ritual penyembahan kepadanya. Dengan demikian al-’uzza adalah pohon yang dikeramatkan dan dicari berkahnya. Oleh sebab itu, kesyirikan para penyembah al-uzza adalah ngalap berkah (tabarruk bil qubuur) kepada pohon yang dikeramatkan.

Manaah dan Bentuk Penyembahannya4

Manaah adalah kerikil besar (patung) yang dikeramatkan. maanah berada di antara kota Mekah dan Madinah. Dahulu suku khuza’ah, aus dan khazraj mengagungkannya, mereka berihram untuk haji dan umrah dari kawasan patung tersebut. Penamaannya diambil dari nama Allah Al-Mannan (Yang Maha Memberi Karunia) dan dinamakan dengan manaah karena banyaknya darah hewan yang dialirkan dalam rangka ngalap berkah dengan cara menyembelih hewan di sisi kerikil besar tersebut.

Ingatlah! Bahwa di antara ciri khas kaum musyrikin dalam melariskan dagangan kesyirikannya yaitu mengadakan upacara ritual pengaliran darah hewan untuk selain Allah Ta’ala ataupun upacara-upacara ritual selainnya yang dibuat-buat dan dikesankan mempunyai nilai filosofis yang tinggi, padahal itu hanya kebijaksanaan kancil setan belaka, tak satupun dalil yang mengatakan kebernarannya.

Dengan demikian, manaah adalah kerikil (patung) yang dikeramatkan dan dicari berkahnya. Oleh sebab itu, kesyirikan para penyembah manaah adalah ngalap berkah (tabarruk bil qubuur) kepada kerikil (patung) yang dikeramatkan.

[Bersambung]

___
  1. Dintisarikan dari I’anatul Mustafid, Syaikh Sholeh Al-Fauzan, hal. 216.  Dan bacaan dengan tasydid ini merupakan bacaan Ibnu Abbas Tafsir Surat An-Najm 19-23: Ngalap Berkah Yang Salah (3)
  2. Lihat: Taisiirul Aziziil Hamiid, Syaikh Sulaiman bin Abdillah, hal. 175.  Dan bacaan dengan tasydid ini merupakan bacaan Ibnu Abbas Tafsir Surat An-Najm 19-23: Ngalap Berkah Yang Salah (3)
  3. Dintisarikan dari At-Tamhid, Syaikh Sholeh Alusy Syaikh, hal. 130-131, I’anatul Mustafid,Syaikh Sholeh Al-Fauzan, hal. 216, dan Taisiirul Aziziil Hamiid, Syaikh Sulaiman bin Abdillah, hal. 176-177  Dan bacaan dengan tasydid ini merupakan bacaan Ibnu Abbas Tafsir Surat An-Najm 19-23: Ngalap Berkah Yang Salah (3)
  4. Dintisarikan dari At-Tamhid, Syaikh Sholeh Alusy Syaikh, hal. 130-131, I’anatul Mustafid,Syaikh Sholeh Al-Fauzan, hal. 217, dan Taisiirul Aziziil Hamiid, Syaikh Sulaiman bin Abdillah, hal. 177  Dan bacaan dengan tasydid ini merupakan bacaan Ibnu Abbas Tafsir Surat An-Najm 19-23: Ngalap Berkah Yang Salah (3)


***

[serialposts]

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Sumber : Muslim.or.id

banner
Previous Post
Next Post