Tuesday, 3 December 2019

Kalau Saya Jodohmu, Pacarmu Dapat Apa?




Oleh: Musthafa Ahmad 

Jodoh merupakan diam-diam Allah. Kita tidak tahu siapakah nanti yang akan menjadi pasangan hidup kita kelak, semua telah tercatat di lauh mahfudz. Selama dalam penantian, kita harus sabar menanti. Lebih baik tajdid niat dulu dengan kepercayaan dan taqwa lantaran semua ada prosesnya dan akan indah pada waktunya.
Tidak perlu resah mencari jodoh, semuanya telah ditetapkan oleh Allah. Jangan pula mencarinya dengan jalan yang haram menyerupai pacaran yang sanggup mendatangkan marah Allah. Bahkan biasanya menikah dengan jalan pacaran terlebih dahulu menciptakan keluarga kurang kokoh lantaran perasaan bosan akan sering muncul. 

Hal ini disebabkan lantaran setiap sisi menarik sang pasangan telah dinikmati dikala pacaran dulu. Begitulah tipu daya setan, menciptakan segala yang buruk terlihat indah di mata manusia, sehingga jadinya hanya menghasilkan kehancuran dan penyesalan. 

Semangat pacaran berkobar-kobar penuh kedustaan. Berbagai rayuan gombal dikeluarkan untuk memikat hati sang pacar, “Engkaulah satu-satunya di hatiku, gak ada yang lain lagi, oh cintaku, bebebku. Jangan pernah menduakan ya, sayang”. Hatinya sudah dikuasai setan, sudah banyak janji ditebarkan. Bagaimana kalau janji-janji itu tidak dilaksanakan? Ujung-ujungnya kecewa, bahkan sanggup berakibat pada timbulnya niat untuk bunuh diri. Naudzubillah. 

Pacaran berbulan-bulan, bertahun-tahun, namun pada jadinya tidak hingga ke mahligai pernikahan. Sudah usang menjalin kasih, eh ternyata si cewek dipinang orang lain. Sang pemuda kecewa, bingung terus sanggup dosa lagi lantaran merindui kekasih halal orang lain. Naudzubillah. 

Sang cewek juga tidak sanggup berbuat banyak. Sebelum adanya ikatan pernikahan, seseorang itu bukanlah kekasih bagi siapapun. Sebelum cincin menempel di jemari manisnya, lampu hijau masih menyala bagi siapapun untuk meminangnya. Sudah bertahun-tahun menjaga istri orang, cintapun tidak kesampaian. Jodoh yaitu misteri Ilahi, kadang ia tiba begitu cepat terkadang lambat. Tidak sanggup ditebak dengan mudah. 

Jika orang yang selama ini didamba-dambakan akan hadir sebagi pasangan hidup ternyata milik orang lain, kita sanggup apa? Pertanyaan besar bagi setiap kita niscaya ada halangan yang menghambat jalannya, tulang rusuk itu tidak akan pernah tertukar. Atau berarti ia bukanlah pasangan hidup kita? 

Syeikh Mutawalli Sya’rowi pernah berkata, 
إذا أنت بعيد عن الله فأنت بعيد عن كل شيء 
“Jika kau jauh dari Allah maka kau jauh dari segala sesuatu.” 

Jika kita telah mendapat pasangan yang pas dan cocok berdasarkan kita, langsunglah khitbah. Temui walinya. Nikah full barokah. Jangan manfaatkan masa penantian dengan maksiat pacaran lantaran hanya menghasilkan bingung berpanjangan. Semua itu datangnya dari setan. 

Sebelum seseorang menikah, setan akan terus berupaya menarik hati insan untuk menjalin kasih di luar nikah. Setelah menikahpun, setan belum berhenti, ia akan berusaha menetapkan tali janji nikah itu dengan perceraian. Ini salah satu efek buruk pacaran. Kaprikornus kalau kita masih sendiri cara yang terbaik untuk mengontrol perasaan yaitu sebagaimana wasiat Rasulullah dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: 1905 dan Muslim: 1400, 

يا معشر الشباب من استطع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر و أحسن للفرج و من لم يستطع فعليه باالصوم فإنه له وجاء 

Puasa yaitu solusi bagi ummat Nabi Muhammad SAW yang belum sanggup memikul tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga. jadi tidak ada istilah pacaran di luar nikah, tidak ada istilah pacaran islami kecuali melalui korelasi yang halal sesuai syariat Allah dan Rasul-nya. 

Beginilah islam mengatur tata kehidupan manusia. Islam telah mengatur kehidupan insan dengan sebaik-baik aturan, jadi jangan keluar dari ketetapan yang Allah buat. Sabarlah wahai saudaraku Allah sudah menyiapkan yang terbaik untukmu, untuk kesabaranmu, untuk keshalihanmu selama menunggu, untuk ikhtiar dan usahamu, untuk kebaikan-kebaikan yang kau lakukan. Sebab Allah sangat sayang kepadamu. Allah tidak ingin memberikannmu jodoh yang salah, jodoh yang sembarangan. Oleh lantaran itu, tetaplah berusaha dan tidak lupa tawakkal dan berdoa. 

Jangan mau lagi menjadi penjaga istri orang! Kalau ia jodoh kita, Alhamdulillah. Namun kalau tidak, bagaimana? Sekarang ayo kita MOVE ON dari pacaran dan perbuatan yang sia-sia. Insya Allah Sang Pemilik Cinta telah menyiapkan cinta terbaik untuk kita. Cinta suci yang mendapat berkah dan ridha Ilahi. 
banner
Previous Post
Next Post