Google Image |
1. Nasab
Imam Syafi’i lahir di Kota Gaza,Palestina pada tahun 150 Hijriyah (767 M) bertepatan dengan wafatnya Imam Abu Hanifah. Nasab Imam Syafi’I berjumpa dengan Rasulullah. Saw pada Abdu Manaf adapun nama lengkap dia yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin Syaib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Mathlab bin Abdu Manaf.
2. Kehidupan
Imam Syafi’i hidup yatim dia tinggal bersama ibunya ketika umurnya dua tahun ibunya membawanya ke Makkah hingga tumbuhlah di sana. Setelah menghafal Al-Qur’an pada usianya yang kurang dari tujuh tahun menggemalah semangatnya menuntut Ilmu Allah pun melimpahkannya rasa senang, dan cinta akan menuntut ilmu.
3. Perjalanan Menuntut Ilmu
Imam Malik merupakan salah satu ulama yang sangat populer banyak orang-orang yang merujuk kitabnya, kitabnya dinamakan dengan “Kitab Muwattha´”. Imam Syafi’i mempunyai impian berguru bersama Imam Malik tapi dia merasa enggan pergi ke kawasan Imam Malik sebelum menghafal Kitab Muwattha´ akibatnya dia tetapkan biar menghafal dulu kemudian berangkatlah Imam Syafi’i menemui Imam Malik dan membacakan kitab Muwattha´ di hadapan Imam Malik.
Imam Malik sangat takjub melihat bacaan dan kefasihan Imam Syafi’i ketika itu dia menginjak usia tiga belas tahun terus berguru dengan Imam Malik hingga janjkematian tiba menjemput Imam Malik bertepatan pada tahun 179 Hijriyah ( 790 H ). Pada waktu itu juga Imam Syafi’i sempat berguru dengan Imam Ibrahim bin saad Al-Anshary, Abdul Aziz bin Muhammad Al-Darawirdi, Muhammad bin Said bin Abi Fadik dll.
Setelah Imam Syafi’i bermukim di Makkah kira-kira sembilan tahun lamanya, dia berhijrah ke Baghdad tinggal di sana kira-kira dua tahun dan membuatkan mazhab lamanya serta mengarang kitab “Ar-Risalah” yang dijadikan asas dalam ilmu ushul fiqh. Orang-orang di sekitarnya mulai mengikuti manhajnya serta cara pandangnya dalam fiqh dan lain-lain. Ada empat ulama besar yang sempat menuntut ilmu dengan dia yaitu: Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Tsauri, Al-Zakfarani, Al-Karabisi.
Imam Syafi’i lahir di Kota Gaza,Palestina pada tahun 150 Hijriyah (767 M) bertepatan dengan wafatnya Imam Abu Hanifah. Nasab Imam Syafi’I berjumpa dengan Rasulullah. Saw pada Abdu Manaf adapun nama lengkap dia yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin Syaib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Mathlab bin Abdu Manaf.
2. Kehidupan
Imam Syafi’i hidup yatim dia tinggal bersama ibunya ketika umurnya dua tahun ibunya membawanya ke Makkah hingga tumbuhlah di sana. Setelah menghafal Al-Qur’an pada usianya yang kurang dari tujuh tahun menggemalah semangatnya menuntut Ilmu Allah pun melimpahkannya rasa senang, dan cinta akan menuntut ilmu.
3. Perjalanan Menuntut Ilmu
- Di Makkah
Imam Malik merupakan salah satu ulama yang sangat populer banyak orang-orang yang merujuk kitabnya, kitabnya dinamakan dengan “Kitab Muwattha´”. Imam Syafi’i mempunyai impian berguru bersama Imam Malik tapi dia merasa enggan pergi ke kawasan Imam Malik sebelum menghafal Kitab Muwattha´ akibatnya dia tetapkan biar menghafal dulu kemudian berangkatlah Imam Syafi’i menemui Imam Malik dan membacakan kitab Muwattha´ di hadapan Imam Malik.
Imam Malik sangat takjub melihat bacaan dan kefasihan Imam Syafi’i ketika itu dia menginjak usia tiga belas tahun terus berguru dengan Imam Malik hingga janjkematian tiba menjemput Imam Malik bertepatan pada tahun 179 Hijriyah ( 790 H ). Pada waktu itu juga Imam Syafi’i sempat berguru dengan Imam Ibrahim bin saad Al-Anshary, Abdul Aziz bin Muhammad Al-Darawirdi, Muhammad bin Said bin Abi Fadik dll.
- Di Baghdad
Setelah Imam Syafi’i bermukim di Makkah kira-kira sembilan tahun lamanya, dia berhijrah ke Baghdad tinggal di sana kira-kira dua tahun dan membuatkan mazhab lamanya serta mengarang kitab “Ar-Risalah” yang dijadikan asas dalam ilmu ushul fiqh. Orang-orang di sekitarnya mulai mengikuti manhajnya serta cara pandangnya dalam fiqh dan lain-lain. Ada empat ulama besar yang sempat menuntut ilmu dengan dia yaitu: Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Tsauri, Al-Zakfarani, Al-Karabisi.
- Bermukim di Mesir
4. Penyebaran Mazhab Fiqh Syafi’i
Tersebarnya Mazhab Fiqh Imam Syafi’i ada dua cara yaitu: pertama melalui murid-murid beliau. Kedua, melalui kitab-kitab yang dikarang dia maupun murid-muridnya.
- Murid–muridnya
Imam Syafi’I mempunyai murid-murid membuatkan mazhabnya dia mempunyai murid di Makkah yang menuntut ilmu padanya begitu juga dengan yang ada di Baghdad dan Mesir. Para murid Imam Syafi’i telah membuatkan mazhabnya ke negara yang ia kunjungi beberapa dari murid beliau:
- Dari Makkah :
- Abu Bakr Al-Humaidy (wafat : 219 H)
- Abu Ishak Ibrahim bin Muhammad Al-Abbasy bin Utsman bin Syafi’ Al-Mathlabi (wafat: 237 H)
- Abu Bakr Muhammad bin Idris
- Abu Al-Walid Musa bin Abi Al-Jarud.
- Dari Baghdad :
- Abu Hasan Shabah Al-Zakfarani (wafat 260 H)
- Abu Ali Husain bin Al-Karabisi (wafat 256 H)
- Abu Tsauri Al-Kalbi (wafat 240 H)
- Abu Abdurrahman Ahmad bin Muhammad bin Yahya Al-Asyary Al-Bashry.
- Dari Mesir :
- Abu Ya’kub Yusuf bin Yahya Al-Buwayti
- Abu Ibrahim Ismail bin Yahya Al-Muzani
- Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-Murody
- Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-Jiziy
- Harmalah bin Yahya bin Harmalah.
- Kitab-Kitabnya
Kitab merupakan cara kedua dalam penyebaran mazhab Imam Syafi’i baik dalam mazhab usang maupun baru.
Kitab-kitab Imam Syafi’i dalam mazhab lama:
- Kitabul Hujjah
Kitabul Hujjah dinamakan Imam Al-Zakfarani dibentuk untuk Ma-radd ulama-ulama ahli ra’yi dari kalangan ulama-ulama Hanafiyah dan yang lainnya dari ulama Irak. - Ar-Risalah Al-Irakiyah.
- Al-Umm
- Ar-Risalah
5. Wafat Imam Syafi’i
Semua Ahlul Ilmi mengakui akan kezuhudan Imam Syafi’i dan keuletan dia akan menuntut ilmu dan meninggalkan banyak karya supaya generasi ke depannya tidak udik hingga sampailah kepada kita mazhab beliau, dia wafat tahun 204 H, semoga jasa dia untuk Islam dibalas Allah dengan sebaik-baiknya. Amin.