Badai Debu |
Oleh: FARMA FBA
Kulangkahkan Kakiku menuju sebuah Jendela Kamarku
Ingin rasanya segera membuka Jendela Kamarku yang
Selama Satu Hari ini belum Pernah Aku Buka
Selama Dua Puluh Empat Jam ini belum pernah Aku sentuh
Selama Seharian ini belum pernah memandang Pemandangan yang Indah dari Jendela Kamarku
Hatiku Rindu
Rindu akan hembusan Angin yang sejuk
Angin yang Spoi – Spoi
Angin yang Segar
Seperti Angin-Angin sebelumnya
Berharap Angin Hari ini melebihi Sejuknya Angin Kemarin
Hatiku Riang
Batinku Tenang
Jiwaku Melayang
Merasakan Sejuknya Angin didalam Ruangan
Ternyata Kipas Angin di dalam Kamarku Masih Exis dengan Hembusanya
Mengeluarkan Angin Sejuk yang Aku Pinta
Sehingga Tanganku tidak kuasa untuk Membuka Jendela Kamarku
Kini Kucoba Lebih Dekat
Lebih Rapat
Lebih Erat
Dan Lebih Tepat
Kubuka Jendela Kamarku
Kupejamkan Mataku
Berharapa Angin Segar masuk menghampiriku
Berharapa Angin Sejuk masuk kedalam Kamarku
Kamarku yang telah merindukan Hembusanya
Kamarku yang Seharian ini belum mencicipi Kesegaranya
Kamarku yang Selama ini belum mencicipi Kesejukkanya
Kubuka Jendela Kamarku dengan Penuh harap di dalam Kalbu
Huss…ss..husss…Serrk…
Batinku Terkejut
Mukaku merengut
Wajahku Terbalut
Ternyata Angin Dahsyat dan Badai Debu Menamparku
Badai Debu yang masuk ke dalam Kamarku
Badai Debu yang sama sekali tidak pernah Aku Rindu
Badai Debu tidak pernah Aku inginkan
Badai Debu yang tidak pernah Aku Impikan
Badai Debu yang tidak pernah Aku bayangkan
Badai Debu yang tidaak pernah Aku Khayalkan
Dan Badai Debu yang belum pernah Aku Rasakan Tamparanya
Ohh.. Egypt
Ternyata Anginmu Hari ini tidak Sesejuk Angin Kemarin
Kini Kotamu Cairo dipenuhi Debu
Kini Kotamu ditutupi dengan Debu
Kini Dinding-Dinding Gedung Kotamu dilapisi Debu
Kini Kotamu Menjadi Senja Sepanjang Hari Karena Debu
Debu yang beterbangan di Langit
Debu yang beterbangan ke Arah yang tidak menentu
Debu yang tidak pernah diundang Kedatanganya
Debu yang tidak pernah Kami Inginkan
Debu yang tidak pernah kami Rindukan
Debu yang tidak pernah kami Mimpikan
Mataku Gelap
Nafasku Tesendak
Tanganku bergerak
Sembari menutup kembali Jendela Kamarku
Kini Aku tidak menginginkan Debumu lagi Cairo
Dan Kuberharap Angin Debumu tidak Kembali
Kembali Masuk kedalam Kamarku
Kembali Menampar Wajahku
Dan Semoga Musim Dinginmu Segera Berganti
Cairo, 11 Januari 2015