Sunday 29 September 2019

Nasi Kuning 1.000.000 Viewers Dan Curhatan Perut Kru Baru

Oleh: Annas Muttaqin*
Kru kmamesir.org merayakan 1.000.000 Viewers di Meuligoe KMA Mesir

Grup redaksi kmamesir.org mulai sangat ribut karena sebentar lagi viewers website kmamesir.org mencapai 1.000.000. Biasanya juga ribut, tapi hanya dengan beberapa jomblo yang mencoba memberi hiburan kepada anggota grup yang sekaligus menepis kesendirian. 

“Naik 2000 viewers dlm 20 jam.” Celoteh Muhammad Syukran selaku pimpinan redaksi kmamesir.org di grup redaksi kmamesir.org. 

“Ayo kita share lagi ke seluruh penjuru dunia.” Respon Aja dengan gejolak semangat, ditambah emotikon mata berbintang biru. 

“Emejing banget,” sahut bang Hendri Julian selaku salah satu editor di web merangkap komedian. Biasanya berkolaborasi dengan bang Farhan jihadi yang sama-sama editor handal membuat humor-humor segar yang mengundang celotehan para penghuni grup. 

“Kalo udah sejuta, ada tasyakuran bang ya?” Gurau Annas membalas celoteh pimpinan redaksi. 

“Tasyakuran!" Celetuk Bang Syukran ditambah emotikon Api. 

Semakin bergejolak saja anggota grup ketika itu seakan 1.000.000 itu menjadi angka semangat gres bagi kru. Sebenarnya bukan viewers yang menjadi tujuan utama namun berkembangnya viewers dalam beberapa ketika menawarkan berkembang pesatnya simpati netizen untuk web dan hal itu tentu membuat kru senang. 

Kru kmamesir.org di Meuligoe KMA Mesir


Nasi kuning 1.000.000 viewers dan ayam kari berlomba memamerkan aroma di KMA. Berbagai hidung dirayunya supaya segera menyantap yummy dirinya, Belum lagi kalau dipadu ikan teri dan kerupuk emping dengan sedikit dendeng di ujung pirin. Sungguh pengecap mana yang ingin berhenti bergoyang menyantapnya. Kali ini sajian diracik eksklusif oleh pimpinan redaksi web kmamesir.org. Bukan bermaksud monggoda anda menaikkan nafsu makan, terlebih bagi yang gemuk sehat atau sedang lapar. Tapi malam itu memang benar menyerupai rasa tasyakuran. Barangkali alasannya yaitu nasinya kuning. Tapi malang tetaplah malang, beberapa tetua kami masih berbicara di depan, memaksa kami menahan cacing perut yang bisa-bisa sebentar lagi merangkak sediri melahap semua makanan di dapur. 

Dalam program tersebut Tgk Muhammad Syukran mengucapkkan terimakasih kepada seluruh kru redaksi kmamesir.org. ia juga mengingatkan untuk selalu semangat dan tulus dalam mengisi dan menyebar luaskan tulisan-tulisan di web. 

“Tujuan utama web kita ini bukan mencari finansial tapi sebagai ajang edukasi dan dakwah bagi diri kita, jadi bagi kalian jangan segan apalagi takut untuk mengirim tulisan, kita juga harapkan bagi setiap goresan pena yang sudah kita post supaya sudikiranya sama-sama menyebarluaskanya.” Ucap pimpinan redaksi. 

Sejak 14 April 2019 sampai 18 April 2019 tercatat seiktar 4.600 pengguna media umum mengunjungi laman web sampai tembus 1.000.000 viewers.Ini menerangkan berkembang pesatnya simpati serta partisipasi atas web kmamesir.org dari sebelum-sebelumnya, dan hal tesebut tentu tidak terlepas dari peran-peran setiap natizen yang sudikiranya menyebarluaskan goresan pena kami. oleh alasannya yaitu itu pimpinan redaksi berinisiatif untuk mengadakan tasyakuran sekaligus pengenalan kru gres kmamesir.org. 

“Kita mesti memberi apresiasi bagi setiap orang yang sudah mengirimkan tulisannya di web. Makanya setiap goresan pena yang sudah saya post kemudian membagikan tulisannya. Saya tulis, goresan pena indah dari…., atau goresan pena anggun dari…, mungkin cara itu sanggup sedikit membangkitkan semangat para penulis untuk terus menulis.” Ucap bang Farhan Jihadi, salah satu editor ulung di website kmamesir.org ketika diberi waktu untuk memberi petuah pada kru baru. 

Acara yang dilaksanakan pada kamis sore 18 April 2019 tersebut juga turut dihadiri Tgk Muhibushabri Hamid, salah satu perintis web kmamesir.org yang masih menetap di Mesir. Selain itu beberapa legendary web juga turut menyemarakkan acara. Mereka membuatkan pengalaman sekaligus memberi semangat serta tips supaya sanggup terus menulis tanpa harus mengganggu waktu belajar. 

“Sangat banyak pengalaman saya terhadap organisasi, bukan hanya cukup bahkan ulak, bahasa Indonesianya apa?” 

“Melimpah ruah, muntah, muncrat. ” ucap pendengar ramai. 

“Iya, melimpah ruah, tapi yang perlu saya tekankan jangan smpai organisasi menjadi kambing hitam ketika nilai tak sesuai harapan, untuk ketika ini silahkan focus ujian terlebih dahulu. Tinggalkan semua hal yang selain berguru untuk ujian.” Ucap Teungku Muhibushabri ketika diberi kesempatan berbicara selaku senior dan orang bau tanah di web KMA Mesir. 

Sebenarnya sangat banyak petuah yang diberikan Teungku Muhibushabri, selain memberi nasehat dan pengalaman, kalimat-kalimat ia biasanya juga mengadung humor-humor dan api untuk mencairkan suasana dan memperabukan semangat. 

Pula malam itu hadir Teungku Nada Thursina selaku kepala sekolah, Sekolah Menulis KMA yang juga mencangkup editor di web KMA dan ketua keputria KMA Mesir dan kru-kru senior web wanita lainnya. Mereka menceritakan bagaimana awalnya mereka sangat sulit dalam menulis, sampai alhasil masa sulit itu berlalu dan mulai terbiasa menulis. 

Web KMA mesir pertama berdiri pada tahun 2006, ini awalnya merupakan cabang pandangan gres dari majalah El Asyi yang sudah berdiri jauh sebelumnya. Dua media ini berada dibawah naungan Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) di Mesir. Seiring berjalannya zaman serta berkembangnya tekhnologi diiringi semangat berdakwah dan barbagi, maka lahirlah penemuan gres untuk membuat web untuk mempermudah susukan seluruh masyarakat Indonesia supaya sanggup membuatkan ilmu dan pengalaman kami Mahasiswa di Mesir. 

Gaya bebas para kru berfoto

Karena para pembicara sadar bahwa perut pendengar mulai keroncongan. Maka dicukupkan sudah petuah-petuah indah malam itu. Agenda mulai beralih ke program makan-makan, sudah tak tahan rasanya menenangkan cacing perut, menyantap nasi kuning 1.000.000 viewers niscaya rasanya akan beda dengan nasi kuning bukan 1.000.000 viewers. 

Dengan program tasyakuran ini, kita sama-sama berharap kedepannya website kmamesir.org sanggup terus mengabdi pada umat, terus menyebar kebaikan serta manhaj washatiah (moderat) ke seluruh penjuru alam. Menutup goresan pena ini saya tulis sebuah pantun supaya pembaca tau kalau saya sudah suka menulis. 

“Sungguh yummy makanan disambut
ditambah jeruk yang dikasi Ali
Alhamdulillah kita menyambut
tanda syukur pada yang kuasa “
sekian…"


*Penulis yaitu Mahasiswa Fakultas Syariah Islamiyyah, Universitas Al-Azhar
banner
Previous Post
Next Post