Qanaah yaitu Perilaku Terpuji - Qanaah artinya mendapatkan atau merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki serta menjauhkann diri dari sifat tidak puas dan selalu merasa kekurangan yang berlebihan. Kanaah bukan berarti bermalas-malasan. Orang yang kanaah bukan berarti tidak berusaha untuk mengingkatkan kesejahteraan hidupnya. Mereka sudah bekerja kerasm tetapi jadinya masih jauh dari apa yang mereka harapkan. Dalam keadaan yang demikian, orang tersebut tetap rela mendapatkan dan tetap berlapang dada. Sikap demikian akan dapa menenteramkan hidup. Orang yang kanaah berpendirian bahwa apa yang diperoleh atau rezeki yang diperoleh merupakan ketentuan dari Allah swt.
Kanaah |
Qanaah merupakan stabilisator, sebab orang yang bersikap kanaah senantiasa berlapang dada, tentram, merasa kaya dan kecukupan, bebas dari keresahan. Qanaah bisa juga dijadikan dinamisator sebab menjadi kekuatan batiniah bagi seseorang untuk ereih kemajuan hidup berlandasan kemampuan diri dengan bergantung kepada karunia Allah semata.
Sikap dan sikap Qanaah
Orang kanaah yaitu orang yang ulet bekerja untuk memperoleh hasil yang maksimal. Orang kanaah tidak memerlukan sesuatu lebih dari apa yang ia dapatkan, sehingga ia akan bersikap dan berperilaku sebagai berikut:
- Selalu merasa berkecukupan sehingga selalu bersyukur kepada Allah
- Selalu berlapang dada dan tidak punya sifat putus asa
- Menerima dengan rida (rela) apa yang ada
- Selalu memohon kepada Allah swt, agat diberikan tambahan sambil terus berusaha dan berdoa
- Menerima dengan sabar segala ketentuan Allah swt
- Selalu bertawakal kepada Allah.
“Apabila kau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah” (Q.S. Ali-Imraan, ayat 159)
- Tidak terlena oleh muslihat dunia.
Orang yang Qanaah akan selalu bersyukur terhadap apa yang diberikan oleh Allah, ia akan memandang kebawah dalam hal keduniaan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw, berikut ini:
“Pandanglah orang yang lebih bawah dari kamu, dan janganlah kam memandang orang yang diatas kamu.” (H.R. Bukhari Muslim)
Sifat Qanaah sanggup menghindarkan diri dari sifat-sifat yang merendahkan martabat, menyerupai loba dan ternak, yang cirinya antara lain suka meminta-minta kepada orang lain seolah olah masih merasa kurang puas dengan apa yang telah dianugerahkan Allah swt kepadanya.
Baca selanjutnya : Pengertian, Contoh, Dalil dan Fungsi Tasamuh (Toleransi)
Baca selanjutnya : Pengertian, Contoh, Dalil dan Fungsi Tasamuh (Toleransi)