Tuesday, 5 November 2019

Menakjubkan! Raup Pahala Besar Dengan Amal Sederhana (2)

aerial photography of person riding boat on body of water Menakjubkan! Raup pahala besar dengan amal sederhana (2)


Sederhana tapi besar!
Allah Ta'ala Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kasih sayang-Nya demikian besarnya, terutama kepada hamba-hamba-Nya yang beriman kepada-Nya.
Diantara bentuk kasih sayang Allah Ta'ala adalah menetapkan adanya amalan-amalan yang sederhana, namun besar pahalanya, dan mengakibatkan keikhlasan seorang hamba serta kebagusan hatinya kuat besar terhadap nilai amal yang dilakukannya.

Al-Munaawi rahimahullah ketika menjelaskan hadits shohih wacana tingkatan-tingkatan pahala orang yang melaksanakan sholat, beliau berkata:
أَنَّ ذَلِكَ يَخْتَلِفُ بِاخْتِلاَفِ الأَشْخَاص بِحَسَبِ الْخُشُوْعِ وَالتَّدَبُّرِ وَنَحْوِهِ مِمَّا يَقْتَضِي الْكَمَالَ

Perbedaan pahala sholat tersebut sesuai dengan perbedaan orang-orang yang sholat menurut kekhusyu'an (hatinya) dan penghayatan makna bacaan sholat (dalam hatinya), serta masalah -perkara semisalnya yang mengakibatkan kesempurnaan sholat"

Nah, di bawah ini terdapat hadits-hadits wacana amalan-amalan yang sederhana, namun besar pahala atau keutamaannya.
Hal ini tentunya tidak sanggup dipisahkan dari imbas keimanan, keikhlasan, serta kelurusan hati yang ada pada pelakunya, diiringi dengan mutaba'ah dalam tata cara bederma sholeh.
Berikut ini hadits-hadits tersebut :

1. Wanita sang penyapu masjid, sosok yang dicari dan disholati jenazahnya oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
Hadits riwayat Imam Muslim (956) di kitab Shahihnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ - أَوْ شَابًّا - فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَأَلَ عَنْهَا - أَوْ عَنْهُ - فَقَالُوا: مَاتَ

Dari Abu Hurairah (mengkisahkan), dahulu ada seorang perempuan berkulit hitam, atau seorang cowok yang biasanya menyapu masjid (keraguan dari perowi-pent).
(Suatu saat) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasa kehilangan dia, lalu dia bertanya wacana perempuan atau cowok tersebut.
Lalu para sahabat menjawab : “Dia telah meninggal!”, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 
 
«أَفَلَا كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي»

Mengapa kalian tidak memberitahuku?”
Berkata Abu Hurairah (menjelaskan keadaan orang-orang yang diajak bicara oleh beliau) : “Seolah-olah mereka meremehkan urusan perempuan atau cowok tersebut”.
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهِ»

Tunjukkan makamnya kepadaku!”, maka merekapun menawarkan makamnya, lalu dia mensholatinya, sehabis itu dia bersabda:

«إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا، وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ»

Sesungguhnya makam ini penuh kegelapan bagi penghuninya, dan bekerjsama Allah 'Azza wa Jalla meneranginya untuk mereka dengan lantaran saya mensholati mereka”.

Penjelasan :
Ulama menjelaskan bahwa nama perempuan tersebut yakni Ummu Mihjan atau Ummu Mihjanah sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam kitabnya: Al-Ishobah fi tamyiizish Shohabah.
Wanita tersebut yakni salah satu penduduk Madinah yang lemah dan miskin, lagi tak mempunyai nasab yang mulia, dan orang-orangpun seakan-akan mereka meremehkan urusan perempuan tersebut. Itu zahirnya!
Namun, hakekatnya dia yakni sosok perempuan yang mempunyai amalan yang sangat mulia, yaitu menyapu kotoran yang mengotori masjid biar jama'ah sanggup nyaman beribadah kepada Allah Ta'ala di masjid tersebut.
Terbukti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi perhatian besar kepada perempuan tersebut, yang didalamnya terkandung penghargaan dia kepadanya lantaran amal sholeh yang meskipun sederhana namun sangat besar nilainya!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun sampai menanyakan kabarnya dan mensholati jenazahnya padahal telah dia telah dimakamkan.
Ma sya Allah!
Seorang perempuan yang lemah dan miskin, lagi tak mempunyai nasab yang mulia, bukan tokoh dan bukan bangsawan, ditanyakan kabarnya dan disholati jenazahnya oleh hamba dan utusan Allah yang paling mulia, dan diperlukan dengannya Allah 'Azza wa Jalla menerangi kuburnya, padahal perempuan tersebut “sekedar” melaksanakan amal yang sederhana, yang secara fisik hampir setiap orang sanggup melakukannya!

(Bersambung, In sya Allah)
banner
Previous Post
Next Post