Saturday, 7 December 2019

Seminar Kepenulisan Tambah Semarak Hut El Asyi



Kmamesir.org.11/04/2016. Dalam rangka memperingati seperempat periode el Asyi yang merupakan masa keemasan kepenulisan KMA Mesir, Staf Redaksi el Asyi berinisiatif untuk memperingati HUT el Asyi ke-25. Dalam kesempatan ini turut diadakan seminar kepenulisan yang diisi oleh Tgk Husni Nazir selaku senior dalam media kepenulisan KMA dan Ustd. Irja Nashrullah Majid yang telah mumpuni dalam dunia tulis-menulis dan telah menghasilkan banyak buku hingga ketika ini.

Tgk Husni Nazir memaparkan wacana latar belakang el Asyi yang awalnya hanya berupa mading (majalah dinding) hingga menjadi buletin atau majalah yang telah banyak mengalami perubahan menyerupai yang ada di tangan kita hingga hari ini. Merupakan kebanggan el Asyi sanggup bertahan hingga umurnya yang ke-25 yang merupakan periode emas kepenulisan KMA.

Adapun Ustd. Irja Nasrullah memaparkan wacana bagaimana cara meningkatkan produktivitas menulis. Untuk membangkitkan semangat para penerima seminar, ia bercerita sedikit wacana ulama masa kemudian yang sangat produktif dalam mengatur waktu, bahkan ada di antara mereka ada yang minta dibacakan buku ketika sedang berada di dalam kamar kecil.

Mereka juga sangat ihtimam dalam menulis. Di antaranya Ibnu Jarir At-Tabari, ia menulis sebanyak 40 lembar dalam sehari, selama 40 tahun hingga hasilnya karya ia mencapai 358.000 lembar. Bahkan Imam Nawawi yang umurnya singkat tapi sanggup melahirkan banyak karya. Ini semua memberikan betapa produktifnya ulama-ulama terdahulu dalam menulis kitab.

Menulis tidak hanya untuk melanjutkan tradisi ulama, namun lebih dari itu menulis ialah bentuk untuk kita berkontribusi kepada masyarakat. Tidak cukup hanya menjadi shalih bagi diri sendiri namun kita punya kiprah lebih dari itu untuk menjadi mushlih (memperbaiki) atau menebar manfaat kepada sesama, bahkan sanggup menjadi amal jariyah. Juga merupakan salah satu cara menegakkan kalimat Allah, membantah syubhat (tuduhan-tuduhan orientalis) dan mengankat ‘izzah (kehormatan) kaum muslimin.

Menulis juga merupakan salah satu cara semoga kita dikenal dalam masyarakat, bukan berarti untuk tujuan popularitas, tapi dengan dikenal khalayak, kita gampang dalam memberikan dakwah nantinya. Selain itu menulis juga salah metode alternatif untuk memberikan dakwah kepada masyarakat lebih luas dimanapun dan kapanpun itu. Dan tentunya masih banyak lagi alasan-alasan yang mendorong kita untuk menulis. Di simpulan pemaparannya Ust Irja Nashrullah menyelipkan kata-kata motivasi untuk lebih aben semangat penerima dalam menulis.

“Jika Kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah (agar dikenang).” Imam Al-Ghazali.

“Sejarah Islam ditulis dengan hitamnya tinta ulama dan merah darahnya para syuhada.” Abdullah Azzam.

“Orang boleh bakir setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah.” Pramoedya Ananta Toer. [NHI]

banner

Related Posts: