Friday 11 October 2019

Syekh Ayyub Pulang, Kma Mesir Kehilangan Mursyid

Syekh Ayyub berfoto bersama mahasiswa Aceh sebelum keberangkatan ke Aljazair. (Foto: Dok. KMA Mesir)
Kmamesir.org (1/3/2019). hari ini kehilangan seorang mursyid. Syekh Ayyub Al-jazairy yang selama ini mengajar mahasiswa Aceh memutuskan pulang ke Aljazair, Jumat (1/3). Mahasiswa Aceh di Mesir yang selama ini menganggap dia sebagai mursyid, mengantar kepulangan Syekh Ayyub dengan rasa murung Bandara Internasional Kairo. 

Hal ini disampaikan oleh Ketua KMA, Thaiburrifqi Ananda, dikala mendampingi Syekh Ayyub. “Kami sangat bersedih melihat Syekh akan pulang ke kampung” ujar Thaiburrifqi dikala bersalaman dengan Syekh Ayyub di bandara. Rencana keberangkatan Syekh Ayyub sudah diketahui mahasiswa Aceh dua ahad yang lalu, dia bertolak ke kampung di Aljazair alasannya urusan keluarga. 

“Sudah usang keluarga dia meminta dia pulang. Namun, alasannya rasa cinta dia kepada Mesir dan pengajian dengan warga KMA, dia rela berlama-lama di sini,” ucap Abkarul Aufa, salah seorang murid Syekh Ayyub. 

Syekh Ayyub sendiri sudah usang mengajarkan kitab-kitab kepada mahasiswa Aceh di Kairo, bahkan Sahah Aceh yang berada di bawah Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) bangkit atas jasa beliau, yang bersedia meluangkan waktu untuk mengajar. 

“Syekh Ayyub ialah mursyid warga KMA, sudah hampir sepuluh tahun mengajar, banyak alumni Al-Azhar yang sudah pulang ke Aceh membawa bekal yang dia ajarkan, juga banyak mahasiswa gres yang berguru bersama beliau, jika dihitung sudah ratusan kali warga KMA mengkhatamkan kitab dengan beliau, berkat jasa dia juga Sahah Aceh berdiri,” tambah Taiburrifqi Ananda sesudah keberangkatan beliau. 

Syekh Ayyub sudah mengajar rutin warga KMA sebelum tahun 2010, pengajian awalnya berlangsung di rumah Syekh Ayyub, tapi melihat banyaknya minat mahasiswa Aceh yang hadir, maka KMA menggagas pembentukan Sahah Aceh di Darrasah, Kairo. 

“Syekh Ayyub sudah mengajar semenjak 2010 ke bawah, dia mengajar di rumah sendiri, melihat banyaknya mahasiswa Aceh yang ikut talaqqi dengan beliau, maka KMA mendirikan Sahah Aceh, sebagai daerah pengajian rutin harian,” kata Hendri Julian selaku Khadim Sahah Aceh. 

Hendri Julian juga menjelaskan bahwa selain dari warga KMA, murid Syekh Ayyub juga berasal dari banyak sekali negara menyerupai Sudan, Nigeria dan Belgia. Dalam pengajian Syekh Ayyub sering memberi hikmah kepada murid-muridnya, terkhusus mahasiswa Aceh. 

“Kalau sudah mengkhatam kitab, jangan lupa muraja’ah dan mengulang-ulang kitab itu semoga terus menempel di pikiran kita, kebanyakan dari kita yang melempar kitab seperti tidak membutuhkannya lagi sesudah khatam,” canda Syekh Ayyub kepada mahasiswa Aceh di Sahah, Darrrasah, Kairo. 

Di antara kitab-kitab yang sudah dikhatamkan Syekh Ayyub bersama Mahasiswa Aceh ialah Syarh Waraqat, Sullam Al-Munawraq Syarh Quwaysni, Alfiyah Ibnu Malik Syarh Ibnu Aqil, Kharidah al-Bahiyyah, Jauharah Tauhid, Durusul Balaghah, Syarh Matan Rahbiyyah, Tukhfatussaniyah syarh Al Jurrumiyah.


Syekh Ayyub mengajar di Sahah Aceh khusus untuk Ikhwan enam hari setiap minggu, pengajian biasanya berlangsung sesudah shalat Isya, selain itu dia juga mengajar di Sahah Akhwat Aceh dalam tiga kali seminggu sesudah shalat Ashar. 

Haris Akbar Zahari
banner
Previous Post
Next Post